Sabda Hidup: Rabu, 9 September 2015

0
930 views

St. Petrus Claver, Frederik Ozanam

warna liturgi Hijau

Bacaan

Kol. 3:1-11; Mzm. 145:2-3,10-11,12-13ab; Luk. 6:20-26. BcO Hos. 1:1-9; 3:1-5

Bacaan Injil: Luk. 6:20-26.

20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: “Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. 21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. 22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. 23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. 24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. 25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. 26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”

Renungan:

SABDA bahagia disampaikan Yesus bebarengan dengan sabda celaka. Kesanku, kebahagiaan akan dialami kala orang berjuang dalam hidupnya dan celaka akan dialami oleh mereka yang hanya bersenang-senang dengan kemewahan yang dimilikinya sekarang.

Rasanya memang daya juang manusia akan menjadi salah satu tanda menuju keberhasilan. Banyak orang sukses berangkat dari situasi tidak punya apa-apa. Mereka dengan tangis dan peluh keringat berjuang sampai akhirnya menemukan keberhasilan. Sebaliknya mereka yang bangga dengan harta orang tua dan warisannya pada saatnya habis dan mengalami kesengsaraan.

Siapapun dari kita rasanya tidak boleh terlena dengan kenyamanan yang sekarang kita dapatkan. Kita tetap harus rela berjuang untuk mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan kita. Setiap pagi kita mesti bangkit dari tidur dan semangat menyambut kedatangan hari walau harus mengalami peluh keringat dan air mata.

Kontemplasi:

Bayangkan bacaan Injil Luk. 6:20-26. Resapkanlah sabdaNya.

Refleksi:

Bahagia atau celaka hidupmu?

Doa:

Tuhan teguhkanlah semangatku untuk selalu berjuang dan berkarya. Kuatkan hatiku walau mesti melalui tetesan keringat dan air mata. Amin.

Perutusan:

Aku tidak akan berdiam dalam kenyamanan hidup. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here