Sabtu, 5 September 2015
Sabtu Imam
Pekan Biasa XXII
Kol 1:21-23; Mzm 54:3-4,6,8; Luk 6:1-5
Yesus membela para murid-Nya dan berkata, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti sajian… Padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh para imam.”
BEGITULAH, Injil hari ini mewartakan pembelaan Yesus Kristus untuk para murid-Nya yang diserang oleh kaum Farisi. Para murid-Nya melanggar hari Sabat.
Dalam membela para murid-Nya, Yesus mengutip pengalaman Daud yang juga melanggar hukum Sabat yang lebih berat lagi. Ia dan para pengikutnya menerobos masuk rumah Allah lalu mengambil dan memakan roti sajian yang hanya boleh dimakan para imam. Baik Yesus maupun Daud melihat bahwa kebutuhan manusia jauh lebih utama daripada aturan.
Kita memahami, Yesus menyebut roti sajian yang dimakan Daud. Secara tersirat kita menangkap, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Roti Surgawi di sini, yang bukan sekadar roti sajian Perjanjian Lama tetapi Roti Surgawi Perjanjian Baru. Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita menyembah Yesus Kirstus, Anak Daud dan Anak Manusia, yang menyatakan diri-Nya sebagai Roti Surgawi dan Tuhan atas hari Sabat.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau membela para murid-Mu yang bersalah. Engkau bahkan menyembuhkan dan menyatakan belas kasih-Mu kepada siapa pun yang membutuhkan. Semua yang berbeban berat dapat menemukan kesegaran dalam Dikau. Maka kami mencari Dikau dan berlindung pada-Mu yang menyegarkan yang hadir dalam Ekaristi dan Adorasi kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)