Pelita Hati: 20.01.2020 – Bersih Luar-Dalam

0
774 views

Bacaan Markus 2:18-22

Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.”

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari berwarta tentang hal berpuasa. Murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid Yesus tidak? Mari sejenak memahami dan mengerti tentang makna puasa. Berpuasa sebenarnya adalah menyalibkan keinginan daging atau mengekang segala kesenangan agar lebih dekat dan akrab dengan Tuhan. Apalagi Tuhan pernah bersabda, “manusia tidak hanya hidup dari makanan tetapi dari Firman-Nya”. Dengan kata lain, saat berpuasa kita harus membangun komunikasi dan mendekatkan diri kepada-Nya. Harapannya adalah ada pembaharuan hidup dan pemurnian hati. Dengan menguburkan keinginan duniawi, hidup rohani kita diperbaharui. Itulah mengapa Yesus mengumpamakan seperti anggur yang baru harus disimpan di dalam kantong yang baru. Sekali lagi berpuasa tidak sekedar mengurangi atau mengekang makanan demi sebuah aturan tetapi sebuah usaha memurnikan hati dan memperbaharui diri agar semakin akrab dan dekat dengan Tuhan.

Sahabat terkasih,

Pada akhirnya Tuhan mengajak kita agar  menjadikan diri kita pantas lahir dan batin, bersih luar-dalam. Puasa bukan sekedar mengekang nafsu lahiriah tetapi menata hati dan batin, sehingga kita sungguh pantas lahir dan batin. Semoga.

Rajinlah minum jamu,
agar terjaga bodymu.
Koyakkanlah hatimu,
bukan hanya pakaianmu,

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang
Berkah Dalem ** Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here