Mgr. PC Mandagi MSC Berharap Paus Fransiskus Bisa Kunjungi Merauke

0
242 views
Ki-ka: Sekretaris Uskup Agung Merauke Romo John Kandam Pr, Uskup Mgr PC Mandagi MSC, dan AM Putut Prabantoro.

USKUP Agung Keuskupan Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC berharap sekali waktu Paus Fransiskus berkenan datang mengunjungi Keuskupan Agung Merauke di Papua. Tentu saja, jika Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia itu akhirnya bisa datang mengunjungi Indonesia.

Rencana semula, Paus berniat mengunjung Indoneia bulan September 2020. Namun, rencana indah itu akhirnya batal. Ditunda karena terjadi badai pandemi Covid-19. 

Undangan Paus Fransiskus itu ditegaskan Uskup Mandagi, ketika menerima kunjungan Pendiri Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), AM Putut Prabantoro di kediamannya, Merauke, Selasa (01/06/2021).

Dalam pertemuan itu, Mgr Mandagi menginformasikan sebagai Uskup Agung dirinya akan menerima pallium dari Paus Fransiskus pada tanggal 22 Juni 2021.

Pallium adalah sehelai selempang berbentuk lingkaran yang diberikan dan penggunaan dikhusukan bagi Sri Paus dan para Uskup Agung Metropolit yang mengepalai satu provinsi gerejani.

Administrator Apostolik Keuskupan Amboina

Bulan November 2020, Mgr. Mandagi diangkat sebagai Uskup Keuskupan Agung Merauke oleh Paus Fransiskus.

Meskipun sudah ditunjuk sebagai Uskup Agung Merauke, Uskup Mandagi masih merangkap jabatan sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Amboina, Maluku, di mana dulu Mgr. Mandagi menjadi Uskup

Ketika terjadi konflik sosial di Maluku, Mgr. Mandagi merupakan salah satu tokoh sentral upaya perdamaian di wilayah itu.

Bincang-bincang bersama Uskup Keuskupan Agung Merauke, Papua: Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC. (Ist)

Gagasan tentang Provinsi Papua Selatan

Terbentuknya Wilayah Papua Selatan menjadi satu provinsi baru hasil pemekaran di Papua, demikian menurut Uskup Mandagi, merupakan pemecahan strategis dan penyelesaian atas masalah Wilayah Papua.

Termasuk konfliknya.

Ia juga ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Papua tidak seperti suara-suara para propagandais dan pendukung pemisahan diri Papua dari NKRI.

“Kami di Wilayah Papua Selatan hidup dalam damai, toleran dan kerukunan antar suku sungguh terlihat. Konflik bukan berada di Wilayah Selatan Papua.

Dunia harus tahu Papua itu seperti apa dan saya ingin menegaskan bahwa Papua adalah wilayah NKRI. Saya ingin Papua diselesaikan secara damai, cepat dan tanpa dendam,” ujar Mgr. Mandagi.

Dana otsus

Alasan yang diberikan oleh Uskup Mandagi adalah karena dirinya melihat ada ketidakadilan dalam distribusi dana Otsus. Itu digunakan tidak secara bijak sehingga menghambat pembangunan daerah-daerah di Papua.

Rentang kendali pemerintahan untuk Papua dengan wilayah yang begitu luas merupakan alasan lain. Karena sangat tidak efektif bagi pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat.

Uskup Mandagi juga melihat, sebagian para pemimpin daerah di Papua kurang memberi contoh yang baik dan bijak bagi masyarakatnya.

Yang paling parah adalah stigma buruk atas Papua dari dunia luar berdampak pada Wilayah Papua Selatan yang damai dan aman.

“Kami (Wilayah Papua Selatan) sangat kaya dengan sumber alamnya. Kami ingin mengelola dana dari pemerintah; apa pun namanya untuk pembangunan sendiri bagi kesejateraan rakyat. 

Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan penggunaan dana-dana itu sangat dimungkinkan, jika Papua Selatan menjadi provinsi sendiri.

Papua Selatan akan menjadi contoh bagi wilayah-wilayah Papua lainnya terkait dengan percepatan pembangunan dan bermanfaat bagi semua rakyat.

Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa masyarakat Wilayah Papua Selatan sangat bertanggung jawab atas hidupnya.

Oleh karena itu, Wilayah Papua Selatan akan memfokuskan diri pada pendidikan sebagai salah satu program prioritas,” tegas Uskup Mandagi.

Keuskupan Agung Merauke merupakan metropolit Provinsi Gerejani dalam kesatuan dan fungsinya sebagai pemersatu dengan keuskupan-keuskupan yang berdekatan letaknya.

Untuk Wilayah Papua, Keuskupan Agung Merauke merupakan metropolit Provinsi Gerejani yang meliputi wilayah Keuskupan Agats, Keuskupan Jayapura, Keuskupan Manokwari-Sorong dan Keuskupan Timika. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here