Soekarno Hatta

0
65 views
Ilustrasi: Dwitunggal Soekarno-Hatta

Puncta 29 Juni 2025
HR. St. Petrus dan Paulus, Rasul
Matius 16:13-19

DUA nama ini tak bisa dipisahkan dalam sejarah Bangsa Indonesia. Soekarno Hatta adalah pendiri Bangsa yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Jasa mereka dikenang dimana-mana. Mata uang rupiah terbesar nominal Seratus Ribuan diberi gambar dua tokoh ini untuk menghormati mereka.

Mereka adalah dwitunggal yang tak terpisahkan. Kendati cara berpikir mereka berbeda namun sebagai pendiri Bangsa mereka bersatu padu. Perjuangan mereka menghantar Indonesia menjadi Bangsa yang merdeka.

Hari ini kita memperingati dwitunggal dalam Gereja. Mereka adalah St.Petrus dan Paulus. Keduanya bisa disebut sebagai soko guru Gereja. Mereka adalah peletak dasar bagi Gereja perdana.

Petrus adalah seorang nelayan di Betsaida. Ia mengenal Yesus karena Andreas, saudaranya. Yesus memberi nama kepadanya Kefas atau Petrus yang berarti batu karang. Yesus berkata, “Di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku.”

Walaupun pernah menyangkal Yesus sampai tiga kali, tetapi Petrus tetap mengikuti Yesus sampai mati. Ia disalib di Roma oleh Kaisar Nero. Kemartirannya justru makin menyuburkan iman kekristenan.

Paulus lahir di Tarsus, Asia Kecil. Ia dibesarkan dalam tradisi kaum Farisi dibawah bimbingan Gamaliel. Karenanya Saulus sangat membenci murid-murid Tuhan. Ia mengejar, menangkap dan memenjarakan mereka.

Tetapi di Damsyik, Saulus mendapat penampakan. Yesus memanggilnya menjadi rasul untuk bangsa-bangsa lain. Sejak saat itu dia gigih mewartakan Yesus kemana-mana.

Kata-katanya yang terkenal adalah; “Celakalah aku jika tidak mewartakan Injil.” Dia juga pernah berikrar, ”Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”

Karena dua tokoh ini, Gereja Kristus tetap kokoh berdiri hingga kini. Gereja Katolik mewarisi iman atas dasar para rasul.

Succesio Apostolica atau estafet kepemimpinan diteruskan oleh para paus pengganti Santo Petrus sampai Paus Leo XIV sekarang ini.

Kita bersyukur karena dua tokoh rasul ini, yang menanam benih iman pada kita.

Ikut misa di GOR Jatidiri Semarang,
di stadion panasnya “ngenthang-enthang.”
Gereja tetap kokoh sampai sekarang,
Atas dasar St. Petrus sang Batu Karang.

Wonogiri, belajar dari Petrus Paulus
Rm. A. Joko Purwanto,Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here