Home SPIRITUALITAS IGNATIAN Agere Contra, Metode Ignatius untuk Menjadi Unggul dalam Olah Rohani

Agere Contra, Metode Ignatius untuk Menjadi Unggul dalam Olah Rohani

1
9,402 views

 

[media-credit name=”imdb.com” align=”alignleft” width=”608″][/media-credit]Pada zamannya, St. Ignatius dari Loyola semestinya tidak hanya populer dan banyak dicari sebagai guru spiritual, tetapi juga sebagai seorang psikolog dan ahli psiko-analisis yang membuka jalan di masa depan untuk para ahli ilmu kejiwaan seperti Sigmund Freud dan Carl Jung.
Ignatius mampu merasuk ke dalam isi pikiran dan hati orang, dan membawa keluar yang terbaik dari dalam diri orang tersebut. Ignatius juga memberi jawaban atas banyak pertanyaan mendasar dalam kehidupan yang biasa diajukan oleh para pencari sumber mata air rohani.

 

Kita mungkin jadi bertanya-tanya bagaimana Ignatius mampu menyajikan masalah yang tengah digumuli dalam pikiran dan hati manusia pada zamannya, dan memberikan solusi yang pas untuk mengatasi masalah itu. Tentu saja kemampuan itu jelas berasal dari kebiasaan Ignatius menghabiskan banyak waktu untuk mengamati dirinya sendiri, sehingga ia sampai pada rekomendasi untuk menjinakkan pikiran dan hati tiap tiap orang.

Agere contra

Dalam upaya untuk menjinakkan dan mengambil kendali penuh terhadap diri sendiri, Ignasius memanfaatkan pelbagai cara sederhana. Salah satunya adalah agere contra (dalam bahasa Latin, bertindak melawan atau bertindak sebaliknya).

Lewat agere contra, Ignatius mampu menanamkan suatu keteraturan dan disiplin pada orang tertentu. Metode agere contra ini tersebar dalam karya-karya Ignasius, terkhusus dalam buku rohaninya yang sangat klasik, Latihan Rohani.

Dalam Penjelasan atas Pengantar, No. 13, Ignatius menunjukkan bagaimana agere contra bisa menjadi cara ampuh untuk menaklukkan musuh: “Oleh karena itu, untuk bertindak melawan kekeringan rohani atau sepi rohani dan mengatasi berbagai godaan, orang yang menjalani olah rohani harus bertekun [dalam doa] lebih lama dari biasanya, dan dengan cara ini menjadi terbiasa tidak hanya bergulat melawan musuh tetapi juga menang dalam pertarungan atas musuh.”

Selaras dengan ajaran injil

Metode agere contra ini sangat selaras dengan ajaran dari Yesus, seperti yang ditemukan dalam Khotbah di Bukit, yang mengajarkan para pengikut Kristus untuk memberikan pipi kanan pada orang yang menampar pipi kiri. Atau memberikan juga kasut kepada mereka yang meminta jubah. Atau berjalan dua kilometer manakala orang meminta berjalan satu kilometer, meskipun maksud awalnya disini adalah ditujukan untuk mengalahkan secara psikologis orang yang memaksakan kehendak kepada kita.

Agere contra menyiratkan sikap batin untuk rela menerima dan bahkan rela memeluk kemelaratan, penghinaan, cemooh sebagaimana sang guru sejati.

Pada tahun-tahun awal kehidupannya sebagai manusia rohani yang baru, Ignasius telah mempelajari berbagai tipu muslihat yang dilakukan setan atas dirinya dan dari pengalaman itu, Ignasius telah menarik implikasi-implikasi praktis yang bisa diterapkan dalam hidupnya.

Misalnya, dalam jurnal rohaninya, yang juga dikenal sebagai otobiografinya, diceritakan bagaimana Ignatius tergoda untuk membiarkan rambut dan kuku sampai panjang, dengan maksud supaya dia tampak seperti orang-orang kudus, dan simbol pertobatan. Ignatius lalu menyadari bahwa yang cuma tampaknya itu adalah salah satu tipu daya yang diterapkan si iblis, maka ia segera memotong rambut dan kukunya, dan dengan demikian mengatasi tipu daya setan.

Dengan demikian Ignatius telah menemukan bahwa agere contra membawa banyak buah roh baik dalam kehidupan pribadinya dan dalam kehidupan orang-orang yang ber-olah rohani.

Menjadi unggul dalam olah rohani

Kita akan menemukan bahwa metode agere contra sangatlah efektif diterapkan untuk siapapun yang ingin menjadi unggul dalam keutamaan rohani, karena mereka selalu berada satu langkah di depan, daripada yang diharapkan. Orang yang mempraktikkan agere contra tidak akan sudi membiarkan si jahat mengambil kesempatan atas mereka, dan melalui langkah-langkah yang penuh perhitungan dan cermat, mereka mampu mengalahkan yang jahat tanpa ragu mencabut diri mereka dari jebakan kenyamanan, kesenangan pribadi dan privilese yang meninabobokkan.

Agere contra hanya bisa dipraktekkan oleh mereka yang punya sikap batin yang baik dan kokoh, serta memiliki kemurahhatian yang cukup untuk tidak berhitung untung rugi atau takut resiko yang ditimbulkan dari praktik kerohanian ini. Jelaslah bahwa agere contra dimaksudkan untuk mereka yang ingin menjadi unggul dalam kebajikan dan semakin dekat dengan Tuhan Sang Sumber Kebaikan, dan tidak dimaksudkan sebaliknya untuk dipergunakan dalam kejahatan dan kedurhakaan.

Sumber: datewithgod.blogspot.com

1 COMMENT

  1. Sy mendapatkan pengetahuan baru dari artikel ini. Agere contra.sy harap ada artikel lanjutan yg dpt membahasnya lbh mendalam.terima kasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here