Bacaan 1: Yer 18:1 – 6
Injil: Mat 13:47 – 53
INDONESIA sangat kaya akan kerajinan tangan, masing-masing daerah punya keunggulan dan keunikan.
Salah satunya adalah kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat, ada beberapa nama untuk kerajinan yang satu ini di antaranya gerabah, tembikar dan keramik.
Sedangkan periuk biasanya dipakai untuk sebutan yang berbahan tembaga.
Mungkin banyak yang tidak bisa membedakan ketiganya,
- Gerabah dibuat biasanya untuk kebutuhan sehari-hari yang berhubungan dengan alat-alat rumah tangga dan dapur, dibuat apa adanya (tanpa bahan campuran).
- Tembikar dibuat untuk keperluan komersial karena diberi pemanis (bahan mengkilat) dan bentuknya lebih beragam seperti guci, vas, pot dan sebagainya.
- Sedangkan keramik dibuat dengan tambahan mineral tertentu, masih untuk kebutuhan rumah tangga; namun lebih kepada bahan bangunan seperti lantai, genting dan sebagainya.
- Ketiganya dibuat dengan cara dibakar.
Tukang gerabah biasanya dengan sabar membentuk hingga menjadi barang yang sesuai keinginannya. Ia tidak pernah membuang buatannya, jika rusak namun akan membentuknya kembali atau dirubah menjadi bentuk lainnya.
Demikian juga TUHAN yang telah memilih Bangsa Yahudi sebagai bangsa pilihan, meski bangsa itu berkali-kali sering rusak, memberontak-Nya dengan cara berselingkuh kepada Baal.
Seperti tukang Gerabah, TUHAN tetap dengan sabar membentuknya kembali sesuai dengan keinginan-Nya yaitu agar menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain.
Namun jika manusia yang telah rusak (berdosa) tetap tidak mau bertobat dan kembali kepada-Nya untuk dibentuk lagi maka mereka akan dibuang ke dalam hukuman kekal, yaitu dapur api dimana ratapan dan kertak gigi tak pernah berhenti.
Sama seperti seorang nelayan yang membuang ikan buruk tak berguna saat memisahkannya dengan ikan baik dari jalanya di pantai.
Pesan hari ini
Terkadang aku merasa seperti Gerabah yang tidak jadi-jadi (rusak) namun aku percaya bahwa Tuhan adalah Ahli Gerabah yang selalu sabar membentukku agar menjadi Gerabah yang berguna sesuai keinginan-Nya.
Semoga aku selalu membiarkan diri dibentuk dan tidak melawan-Nya agar tidak dibuang oleh-Nya ke dalam dapur api kekal. Kebiasaan lama yang buruk harus dibuang dan diganti dengan hal baru sesuai ajaran Kasih Kristus.
“Kamu tidak bisa menenangkan badai, jadi, berhentilah mencoba. Yang bisa kamu lakukan adalah menenangkan diri. Badai pasti akan berlalu, pakailah selalu maskermu” – Timber Hawkeye
Bersatu Melawan Coronavirus