Banjir Hanyutkan Gereja Stasi Long Ayap Paroki Segah, Keuskupan Tanjung Selor, Kaltim

0
48 views
Banjir bandang hanyutkan Gereja Stasi Long Ayap, Kabupaten Berau, Kaltim. (Ist)

BENCANA alam berupa banjir bandang telah meluluhlantakan sejumlah permukiman penduduk di Segah – wilayah pedalaman Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Peristiwa ini menimpa kawasan tersebut, usai terjadi hujan sangat deras sepanjang hari Senin-Selasa tanggal 26-27 Mei 2025 kemarin.

Banjir bandang yang sangat tidak biasa ini juga telah menghanyutkan sejumlah kawasan permukiman penduduk dan bangunan tempat ibadat umat Katolik dan Kristiani lainnya di lokasi bencana.

“Wilayah itu sebenarnya sudah terbiasa dengan banjir. Namun kali ini, terjadi banjir sangat besar,” tutur Pastor Kepala Paroki Segah Romo Yusuf Yanto MSC kepada Sesawi.Net, Rabu petang kemarin.

Gereja Stasi Long Ayap Paroki Segah

Salah satu kawasan penduduk yang terdampak sangat serius karena bencana alam berupa banjir ini adalah sejumlah umat stasi-stasi Paroki Segah, Keuskupan Tanjung Selor, Kaltim.

Paroki Segah memiliki beberapa stasi yang lokasinya berada di pinggiran hulu Sungai Segah, yakni:

  • Stasi Long Okeng.
  • Stasi Long Laai.
  • Stasi Long Ayap.
  • Stasi Long Ayan.
  • Stasi Malinau.

Semua stasi di atas mengalami dampak buruh atas terjadinya arus banjir dan genangan air. Namun yang terparah Stasi Long Ayap. Demikian penegasan Romo Yusuf Yanto MSC.

Rumah dan gereja hanyut

Gereja Stasi Long Ayap berikut Pastoran telah hilang karena hanyut oleh arus banjir yang kuat. Demikian pula bangunan Gereja GPDI dan beberapa rumah penduduk setempat ikut lenyap, karena hanyut terbawa arus sungai yang deras.

Masyarakat lokal yang terkena dampak banjir sangat buruk saat ini sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman.

Paroki Segah sampai saat ini masih dilayani oleh para imam dari Tarekat MSC Indonesia. Ini sudah berlangsung sejak tahun 1999. Saat ini, Pastor Kepala Paroki Segah adalah Romo Yusuf Yanto MSC.

Menjawab Sesawi.Net yang ingin mengkonfrimasi bencana alam berupa banjir bandang tersebut, Romo Yanto MSC menjelaskan demikian.

Di beberapa kampung sekitaran Stasi Long Ayap, rumah-rumah penduduk setempat terendam genangan air banjir. “Ketinggian genangan air banjir malah sampai 4-5 meter,” tulis Romo Yanto MSC.

“Bahkan satu kampung bernama Long Ayap sampai mengalami kerusakan parah. Karena ada lima unit rumah penduduk dan sejumlah bangunan lain hilang lenyap hanyut terbawa arus banjir,” ungkap Romo Yanto MSC.

“Ada dua rumah ibadah ikut lenyap – hanyut ditelan arus banjir. Kedua unit rumah ibadat itu adalah Gereja Katolik Stasi Long Ayap dan Gereja GPDI. Ikut hanyut pula aula kampung,” jelasnya lagi.

Dalam bencana alam banjir ini tidak ada laporan korban jiwa. Namun banyak orang telah kehilangan barang-barang berharga yg tidak sempat diselamatkan karena sudah hanyut terbawa banjir. “Yang paling berharga tentu saja rumah-rumah penduduk,” papar romo.

Kondisi Rabu sore tanggal 28 Mei

Di beberapa stasi wilayah hulu Sungai Segah, kondisi genangan air sudah mulai surut. Umat Katolik setempat sudah mulai bersih-bersih rumah mereka, kendati masih ada beberapa rumah yang masih terendam banjir.

Sejumlah orang masih bertahan tinggal di rumah warga yang tidak terimbas banjir atau tinggi di tenda-tenda yang disiapkan.

“Sedangkan bagian hilir sungai, genangan air masih ada. Mayoritas penduduk di wilayah hilir sungai masih tinggal di tenda-tenda atau rumah warga lain yang tidak terimbas efek genangan banjir,” ungkap Romo Yanto MSC.

Lokasi bencana

Kepada Sesawi.Net, Romo Yanto MSC memberitahukan posisi terjadinya bencana banjir bandang di Stasi Long Ayap.

“Gereja pusat paroki juga sempat terkena efek banjir, namun kondisinya masih aman. Sedangkan yang hanyut terbawa arus banjir adalah bangunan Gereja Stasi Long Ayap.

“Perjalanan dari pusat paroki -Gereja Hati Kudus Yesus Paroki Long Ayan Segah- kurang lebih selama 15-16 jam. Lokasi paroki ini berada di wilayah Kabupaten Berau, Kaltim,” jelas Romo Yanto MSC.

Secara administratif kewilayahan negara, Keuskupan Tanjung Selor masuk wilayah Provinsi Kaltara. Namun sejumlah parokinya ada di wilayah administratif Kaltim.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here