Home BERITA Cinta dari Lahat, Sumsel: Cantik dengan Modal 3B (2)

Cinta dari Lahat, Sumsel: Cantik dengan Modal 3B (2)

0
Anita Suherman, dari konsultan pajak menjadi konsultan kecantikan spesialis sulam alis dan lainnya. (Gora Kunjana)

MENURUT Anita Suherman, kekuatan seorang perempuan sebenarnya terletak pada 3B yakni brain (otak), beauty (kecantikan), dan behaviour (perilaku).

Dan dari penelitian terbukti, secara intelektual, emosional dan mental perempuan lebih  unggul daripada pria. Dan, kecantikan adalah kodrat bagi perempuan. Sehingga, perempuan ingin cantik sepanjang hidupnya.

“Perempuan menjadi sempurna, ketika ia memiliki kesimbangan antara brain, beauty dan behavior. Namun karena lawan jenisnya hanya melihat kecantikan sebagai daya tarik awal, sering perempuan hanya menekankan segi kecantikannya saja demi lawan jenisnya.

Dan pada akhirnya, kecantikan memang menjadi pesona tersendiri dan sekaligus kodrat bagi kaum perempuan,“ urai Anita.

“Kalau orang-orang saya lihat, bikin social media bagus, punya skill canggih, tekniknya bagus, cara menjualnya juga oke. tapi tidak mengedukasi.

Saya gak mau cuma itu. Saya maunya orang tahu kenapa harus melakukan treatment itu; fungsinya apa, setelah di-treatment, efeknya apa, dan sebagainya.

Jadi treatment yang saya berikan sesuai  kondisi klien saya,” beber penikmat wisata pantai utamanya yang masih natural.

Berikan edukasi manfaatnya

Oleh karena itu, lewat akun IG-nya, tidak heran Anita tidak hanya memperlihatkan foto alis, foto bibir, foto wajah namun lebih jauh ia juga memberikan penjelasan manfaatnya, dan sejumlah keterangan yang perlu diketahui calon klien.

“Kan semua perempuan sudah terlahir cantik semua. Kenapa itu perlu dilakukan juga? Karena tingkat kepercayaan diri orang berbeda-beda.

Ada juga yang merasa ‘oh bibirku kayaknya atas item, yang bawah pucat. Gimana ya biar bibirku warnanya sama dan segar?’ Terus ada juga yang merasa ‘alisku berantakan gimana ya biar aku tambah cantik, alis biar rapi? Ya, sulam alis,” imbuh Anita.

Lebih dalam, Anita menjelaskan bahwa selain edukasi, ia juga berupaya para klien merasa nyaman seperti sedang bertemu teman atau saudara sendiri, atau bahkan sahabat.

“Cara saya menangani klien menurut saya punya nilai jual tersendiri. Saya bukan hanya ketemu, dikerjain, selesai. Tidak seperti itu.

Setiap orang yang datang kepada saya, untuk sulam alis atau sulam bibir, semua ada cerita masing-masing. Dari kenyamanan yang mereka rasakan saat treatment menjadi pengalaman yang membekas di hati mereka. Dan kisah baik itu bisa saja diceritakan kepada teman, saudara, atau kenalan lainnya,” terang Anita.

Bukan hoaks, tapi terbukti. Klien Anita di klinik kecantikan adiknya di Lahat semakin hari makin bertambah.

“Saya 5-10 hari di Lahat, setiap hari ada 3-5 orang datang dan semuanya bercerita sendiri kepada saya. Saya cuma membuka pertanyaan, seperti kakak kerjanya apa? Ibu dari mana? Ada yang cerita perjuangannya butuh waktu dua jam untuk mencapai klinik, hanya untuk ketemu saya,” ucap Anita sedikit haru.

Anita Suherman. (Gora Kunjana)

Jika cerita semua klien Anita dikumpulkan bisa menjadi sebuah buku. Betapa tidak? Kliennya beragam dari ibu rumahtangga, pekerja, mahasiswi, bahkan pmilik bakery hingga jaksa. Mereka pun datang dari berbagai pelosok di Kota Lahat maupun luar kota yang harus melewati kebun sawit, kebun duren, dan hutan lainnya untuk dapat mencapai klinik kecantikan di kota.

“Jadi datang ke klinik saya bukan sekadar sulam alis atau bibir, tapi seperti konsultasi kesehatan, mulai dari masalah kegemukan, hingga ibu hamil yang menderita IPF (Idiopathic Pulmonary Fibrosis – penyakit fibrosis paru), yang setelah tiga kali datang berhasil punya anak…

Nah hal-hal seperti itu yang mungkin tidak semua orang mau bercerita di klinik lain,” tutur Anita.

Dengan mengenal lebih dalam secara pribadi, Anita menjalin relasi yang harmonis dengan klien yang akhirnya mendatangkan pelanggan baru.

“Dengan mengajak ngobrol, saya bisa mengenal klien lebih baik, besok-besok dia datang, bawa temannya, iparnya, mertuanya, adiknya, dan sebagainya.

Makanya saya bilang, is it really a blessing? Yes,” ujarnya.

Terakhir, Anita menandaskan bahwa apa yang dialaminya ini merupakan anugerah Tuhan.

Tuhan mengatur semua kehidupan manusia. Semua berubah begitu cepat. Hidupnya hari lepas,  hari selalu berubah menjadi lebih baik setahun belakangan ini. Ia meyakini bahwa dalam Tuhan berkarya dalam hidup seseorang.

Pertemuan dengan klien dan atau seseorang tidak mungkin akan terjadi, jika Tuhan tidak menghendaki.

Kini Anita siap menatap masa depan cemerlang.

Satu hal yang ingin ia wujudkan adalah membuka klinik kecantikan sendiri, tidak lagi nebeng sang adik.

“Saya tidak menutup mata, kebanyakan klien saya memang pasien di klinik adik saya, yang akhirnya sulam alis sulam bibir sama saya.

Tapi ada juga klien yang tahu informasi sulam alis lewat akun instagram klinik adik saya, tapi dia ga pernah datang ke klinik itu. Dan setelah dia sulam sama saya dan ngobrol-ngobrol, akhirnya jadi perawatan juga di klinik,” pungkas Anita.

Anita telah menjadi cantik bagi hidupnya seperti yang dikatakan Coco Chanel: “Beauty begins the moment you decide to be yourself”. (Selesai)

Baca juga: Cinta dari Lahat, Sumsel: Kecantikan Itu Kodrat (1)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version