Bacaan 1: Kis 28:16-20.30-31
Injil: Yoh 21:20-25
Ada umat katolik yang beranggapan bahwa dalam kehidupan beragama, cukuplah jika hanya pergi ke gereja saja setiap Minggu. Tidak perlu aktif dalam pelayanan, apalagi pewartaan.
Jika kita membaca Matius 28:19-20, yaitu tentang Amanat Agung, maka evangelisasi bukanlah sebuah pilihan namun kewajiban utama atau keharusan. Sebagai sebuah “Amanat” sebelum perpisahan-Nya maka perintah itu betul-betul harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap orang yang mengaku sebagai murid-Nya.
Rasul Paulus telah diamanatkan untuk mewartakan sampai ke ujung bumi (istilah untuk Roma, sebagai pusat dunia pada waktu itu). Paulus menepatinya meski ia harus mewartakan lewat tahanan rumah. Paulus minta izin pada otoritas Romawi dan rela menyewa rumah sendiri untuk tahanannya.
Disitu ia menerima banyak orang termasuk tokoh-tokoh Yahudi diaspora disana. Rumah tahanan bukanlah sesuatu halangan baginya untuk tetap mewartakan.
Dalam sebuah percakapan-Nya dengan Rasul Petrus, Tuhan Yesus mengingatkan agar ia tetap fokus dalam pengutusan dari-Nya sebagai pewarta atau “penjala manusia”. Sempat timbul rasa iri hati dalam diri Petrus terhadap Rasul Yohanes yang sepertinya sering mendapat ”perhatian lebih” dari Tuhan Yesus.
“Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.”
Sabda itu juga berlaku bagi kita semua, agar tidak iri hati manakala melihat teman yang mendapatkan perhatian lebih dari pemimpin gereja saat pelayanan. Tetaplah fokus, itu bukan urusanmu. Jangan pernah membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain karena iri hati.
Setiap orang pastinya memiliki panggilan masing-masing yang unik.
Kita harus meneladani Rasul Yohanes yang dalam injilnya tidak pernah mau menyebut namanya. Yohanes dengan rendah hati lebih suka menyebut dirinya sebagai, “orang yang dikasihi-Nya.”
Anonim yang bisa berlaku bagi setiap orang pengikut-Nya di sepanjang segala zaman. Setiap orang bisa memproyeksikan dirinya dalam pengalaman Yohanes. Bagaimana ia mengasihi-Nya lalu bersaksi melalui injilnya agar setiap orang tahu dan mengenal Tuhan Yesus Kristus sesuai dengan kewajiban evangelisasi.
Pesan hari ini
Mari meneladani Rasul Yohanes dan Rasul Paulus dalam mewartakan, penginjilan atau evangelisasi. Sebagai saksi Kristus yang berani membagikan pengalaman bersama Kristus, agar setiap orang disekitarmu semakin mengenal Tuhan Yesus Kristus.
“Keberanian akan tumbuh semakin kuat, bila kita membagikannya kepada yang lainnya.”