Hati Seorang Ibu

0
24 views

Puncta 28 Juni 2025
Pw. Hati Tersuci St. Perawan Maria
Lukas 2:41-51

SETIAP orang pasti pernah mengalami gagal atau jatuh. Saya juga pernah mengalami jatuh. Rasa-rasanya semua orang mengadili saya. Mereka mempergunjingkan, rasanya seperti pesakitan yang dihukum tanpa ada kesempatan membela diri.

Semua orang menjauhi sepertinya saya sedang kena virus covid atau penyakit kusta yang menjijikkan.

Di saat-saat yang berat itu saya pulang ke rumah. Datang kepada ibu yang melahirkan dan menyusui saya. Ibu mengerti perasaan dan kegalauan saya. Hati ibu juga tersayat-sayat mendengar komentar banyak orang tentang saya.

Tetapi ibu berkata, “Sak elek-eleke suarane wong akeh, kowe tetep anakku,” (Sejelek-jeleknya suara orang banyak, kamu tetap anakku).

Ibu menguatkan saya. “Aku ora kendhat nyuwun lan ndedonga. Gusti ora sare.” (Ibu terus berdoa, Tuhan tidak tidur).

Hari ini kita peringati Hati Tersuci St. Perawan Maria. Maria mengalami banyak peristiwa hidup bersama Putranya. Ia sabar dan setia mendampingi Yesus menghadapi kesulitan dan hambatan.

Dari awal sampai di bawah salib-Nya. Maria juga ikut menanggung salib Yesus di dalam hatinya.

Kutipan Injil hari ini menggambarkan sikap seorang ibu:
“Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.”

Maria menyimpan segala peristiwa Yesus, anaknya dengan hati seluas samudera. Kendati Yesus dihujat, didera, diludahi, sampai disalibkan, Maria berdiri di samping puteranya.

Ia menerima Yesus di pangkuannya. Hati seorang ibu adalah tempat aman untuk berteduh dan berlindung.

Apakah kita mau meneladan hati Bunda Maria? Ataukah kita lebih suka mengadili, menghujat, menggosipkan dan menghukum orang lain hanya berdasar katanya-katanya saja?

Maria lebih suka menyimpan semua perkara di dalam hatinya. Ia tidak menyebarkan kemana-mana. Baginya hati yang sabar dan legawa adalah perlindungan yang aman bagi semua.

Ke Batu naik ke Gunung Panderman,
Menikmati indahnya pemandangan.
Hati ibu tempat perlindungan aman,
Kita dikuatkan agar mampu berjalan.

Wonogiri, meneladan Hati Maria
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here