
HARI Rabu tanggal 23 April 2025, jenazah Paus Fransiskus telah dipindahkan dari kapel Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus Vatikan. Kardinal Kevin Farrell selaku Carmelengo (Kepala Rumahtangga Vatikan) memimpin prosesi pemindahan jenazah; di bawah tatapan banyak lensa kamera Vatican News yang ingin mengabadikan prosesi liturgi ini.
Bersama sejumlah Kardinal dan Uskup serta puluhan imam dari lintas tarekat plus suster biarawati dan juga bruder, prosesi pemindahan jenazah Paus Fransiskus ini dikawal oleh tentara Garda Swiss.


Saat iring-iringan prosesi ini melewati ribuan para peziarah yang sudah memadati Lapangan Santo Petrus, mereka secara spontan bertepuk tangan. Bukan karena senang, melainkan tanda hormat sekaligus ungkapan kehilangan akan tokoh besar dalam sejarah Gereja Katolik modern ini.
Tiga hari waktu melayat
Vatikan menyediakan waktu selama tiga hari kepada publik yang ingin datang “melayat” dan melihat jenazah Paus Fransiskus dari dekat yang saat ini sudah disemayamkan di Basilika Santo Petrus.
Basilika akan dibuka hingga tengah malam pada hari Rabu dan Kamis agar umat beriman dapat memberikan penghormatan. Masa berkabung publik ini akan berakhir pada hari Jumat pukul 19.00 waktu setempat.

Yang pertama dari Amerika Latin dan juga Paus Jesuit
Paus Fransiskus menjadi Paus pertama dari belahan Amerika Selatan dan Paus pertama dari Ordo Jesuit. Beliau meninggal dunia hari Senin tanggal 21 April 2025 waktu pagi pukul 12.35 WIB (atau 07.35 waktu Roma).
Ia lahir di Buenos Aires, Argentina, dan menjadi Paus -Uskup Kota Roma- sejak 13 Maret 2013. Ia menjadi Paus pertama yang mengadopsi nama “Santo Fransiskus Assisi” sebagai identitas barunya sebagai Pemimpin Gereja Katolik Semesta.
Sehari setelah Carmelengo Kardinal Kevin Farrel merilis berita kematiannya, Vatikan memberitahu kepada khalayak ramai penyebab kematian Paus Fransikus. Beliau meninggal hari Senin lalu karena mengalami stroke dadakan dan gagal fungsi jantung.


Sabtu siang WIB, prosesi pemakaman Paus
Hari Sabtu siang mulai pukul 10.00 waktu Roma akan berlangsung prosesi misa requiem di halaman Lapangan Santo Petrus. Presiden Amerika Donald Trump dan Presiden Ukrainia Volodymyr Zelenskyy memastikan diri akan hadir mengikuti prosesi misa requiem dan pemakaman Paus.
Sesuai isi wasiatnya, Paus Fransiskus menghendaki dirinya -kalau mati- tidak dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus seperti para pendahulunya. Ia ingin agar jenazahnya dimakamkan di Balisika Santa Maria Maggiore – lokasinya tidak jauh dari Stasiun Sentral Kota Roma – Termini.
Di Gereja Basilika Santa Maria Maggiore inilah, Paus Fransiskus selalu melakukan devosi pribadi kepada Bunda Maria. Dipraktikannya sebelum melakukan perjalanan apostoliknya ke luar negeri. Sesudah tiba kembali di Roma, beliau juga langsung sowan dan berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore ini.



Baca juga: Gereja Katolik pasca Paus Fransiskus (10)