Home BERITA Kebaikan Menghapus Keburukan

Kebaikan Menghapus Keburukan

0
Ilustrasi - Pengampunan. (Ist)


KITA pernah mendengar ungkapan ini. “Panas satahun dihapuskan hujan sehari.” Artinya, kebaikan yang amat banyak sirna oleh satu kejahatan saja

Jarang orang berkata, “Hujan setahun dihapus oleh panas sehari.”

Mengapa?

Karena hal itu sulit masuk di kepala dan hati manusia yang cenderung mengingat kesalahan. Sulit melupakan dan mengampuni kesalahan.

Pepatah yang kedua itu bisa jadi hanya berlaku untuk Tuhan yang bisa melupakan dan mengampuni dosa manusia yang amat banyak.

“Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?” (Yeh 18: 21-23).

Mengapa Tuhan Allah bersikap demikian? Jawaban ditemukan dalam Mazmur 130.

“Jikalau Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan supaya Engkau ditakuti orang.” (Mzm 130: 3-4).

Tuhan itu mahapengampun, sehingga orang itu takut atau segan kepada-Nya. Dia bukan mahapenghukum dan membuat manusia dipenuhi ketakutan. Orang yang takut akan menebarkan rasa itu kepada sesamanya.

Apakah itu berarti orang bisa hidup sejahat-jahatnya lalu sebelum meninggal baru bertobat? Secara logis itu bisa, tetapi secara praktis sulit dilakukan, karena tidak seorang pun tahu kapan saat kematiannya.

“Jikalau engkau mempersembahkan persembahanmu di mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” (Mat 5: 23-24).

Artinya, jika ada kesalahan kepada sesama, bereskan itu sebelum menghadap Tuhan. Relasi dengan sesama mesti beres sebelum menghadap Tuhan.

Bukan hanya menghadap dalam arti beribadat di rumah Tuhan, tetapi juga kematian yang berarti menghadap Tuhan.

Biarlah kebaikanmu menghapus keburukan; bukan sebaliknya.

Jumat, 11 Maret 2022

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version