• Bacaan 1: 2Kor. 6: 1-10
• Injil: Mat. 5:38-42
Makna sebuah kesabaran secara umum adalah tahan menghadapi cobaan, tabah, tenang, tidak terburu-buru, dan tidak mudah putus asa. Dalam iman, sabar juga dimaknai iklas menjalani kehidupan yang diberikan sebagai sebuah karunia yang harus disyukuri.
Korintus adalah kota modern di masa lalu. Saat Paulus memasuki kota tersebut, ia tidak tahu bahwa Tuhan akan menggunakannya membangun jemaat besar di kota hedon ini. Meski ia gagal di Athena bukan berarti harus menyerah di Korintus. Paulus menghadapi banyak cemoohan oleh iman Kristus yang ia bawa, karena orang-orang Korintus tidak mengenal Allah.
Paulus sempat berkonflik dengan jemaat yang ia bentuk sendiri. Tidak dipercaya sebagai pengajar iman karena penampilannya tidak keren. Namun tekanan-tekanan itu membuatnya kuat dan sabar. Kepada jemaat ia menasihati agar tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah (Pembaptisan). Mendorong untuk merubah pola hidup hedon menjadi pola hidup Kristiani yang penuh kasih dan taat Tuhan. Setia dan sabar dalam penderitaan karena iman, oleh “bullying” dari orang sekitar.
Kehidupan orang Kristen adalah kehidupan berpengharapan. Sebab Tuhan senantiasa menolong dalam setiap kesulitan. Sebagai orang Kristen, Paulus menegaskan bahwa kita adalah rekan sekerja Allah dalam mewartakan injil.
“Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.”
Demikian sabda Tuhan yang disampaikannya pada jemaat di Korintus.
Tuhan Yesus sendiri juga memberikan nasihat sabar saat kita menghadapi tekanan. Tidak perlu membalas kekerasan dengan kekerasan, namun balaslah dengan kasih.
“Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”
Pesan hari ini
Sebagai orang Katolik, Tuhan Yesus telah menubuatkan bahwa kita akan mengalami banyak penganiayaan secara iman. Rasul Paulus dalam misi perjalanannya di Korintus, Yunani telah mengalaminya. Jangan sia-siakan imanmu.
Percayalah bahwa pertolongan Tuhan akan datang di saat yang tepat.
“Keikhlasan adalah kesabaran sejati.”