Konsekuensi Bilang: “I Love You”

0
53 views
Cinta

Bacaan 1: Kis 25:13-21

Injil: Yoh 21:15-19

Konsekuensi Bilang: “I Love You”

Mudah mengatakan “i love you” namun jika tanpa bukti nyata maka sama saja “omdo” alias omong doang. Sadarkah kamu bahwa ada hati yang sedang kamu ambil, saat bilang “i love you”?

Jadi, jangan gampang bilang “i love you” jika tidak berbuat lima hal ini:

  • Jujur.
  • Siap berkomitmen.
  • Menjaga kepercayaan.
  • Wujud nyata cintamu.
  • Menjaga keutuhan (kesatuan).

Memberikan “quality time”, perhatian melakukan hal-hal yang sesuai keinginannya adalah bentuk wujud nyata cinta.

Maudy Ayunda berkata dalam lagunya:

… Kata-kata tak menjamin cinta. Untuk apa cinta tanpa kejujuran.

Untuk apa cinta tanpa perbuatan.

Tak ada artinya…

Sampai tiga kali Petrus harus diyakinkan kasihnya kepada Tuhan Yesus. Apa yang dilakukan-Nya mungkin untuk mengimbangi ketidakjujuran serta tidak komitmennya Petrus saat tiga menyangkal-Nya.

Tuhan Yesus menanyakan komitmen kasih Agape, yaitu kasih sempurna dengan perngorbanan hidup tanpa syarat. Namun Petrus ternyata belum sampai pada tahap itu dan menanggapi-Nya dengan kasih filia (phileo), kasih seorang saudara atau sahabat.

Tuhan Yesus mengingatkan komitmen Petrus sebelum bersabda, “Ikutlah Aku”:

“…Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”

Dengan menjadi pengikut-Nya maka seseorang harus berani berkorban dan mau menderita seperti Dia. Perkataan itu menggambarkan bagaimana keadaan Petrus saat mati karena mengikut Yesus.

Rasul Paulus menjaga komitmennya, kepercayaannya dan keutuhan dengan-Nya dalam wujud keteguhan melaksanakan pengutusan dari Tuhan Yesus sebagai pewarta bagi bangsa-bangsa non Yahudi.

Ia tetap ‘keukeuh’ untuk banding kepada Kaisar Romawi di Roma sambil bisa mewartakan disana sesuai yang diperintahkan-Nya. Padahal jika mau, kasusnya bisa diputuskan di Yerusalem.

Pesan hari ini

Sudah siap menghadapi konsekuensi menjadi katolik?

Jangan katakan saya cinta Yesus, jika kamu tidak mampu menjaga komitmenmu pada-Nya.

“Komitmen menjadi ikatan untuk menunjukkan seberapa serius relasimu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here