DOA merupakan relasi personal dengan Tuhan.
Ada macam-macam doa, yakni doa syukur, tobat, pujian, dan permohonan. Yang terakhir paling sering didoakan (Lukas 18: 1-8). Orang ingin agar doa permohonannya dikabulkan.
Dalam Injil hari ini (Yohanes 16: 23b-28), Yesus mengajar kita tentang doa permohonan. “Mintalah maka kamu akan menerima.” (Yohanes 16: 24).
Semua yang kita minta kepada Bapa dalam nama Yesus akan diberikan oleh Bapa (Yohanes 16: 23).
Itulah dasar dari rumusan semua doa Kristen yang disampaikan dengan pengantaraan atau dalam nama Yesus. Di sini, kita menemukan misteri dari setiap doa permohonan kristiani.
Apa itu?
Hanya dalam dan melalui Yesus kita dapat meminta dan akan menerima. Kita mencari dan akan menemukan (Matius 7: 7).
Apa artiya? Ketika orang Kristen menyesuaikan hidupnya dengan kehidupan Yesus, orang akan berada lebih dekat dengan misteri Allah Bapa.
Di mana pun kehendak kita menyatu dengan kehendak Yesus dan kita siap menerima dengan rendah hati segala konsekuensinya, di sana kita memahami pribadi sejati Yesus. Salah satu misteri pribadi-Nya kita temukan dalam penderitaan-Nya di Taman Getsemani.
Pada malam Dia dikhianati, Yesus berdoa di Taman Getsemani dan berkata kepada Bapa-Nya, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26: 39).
Dalam setiap doa permohonan, kita hendaknya meminta kepada Bapa agar kehendak-Nya yang terjadi dalam hidup kita (Matius 6: 10). Kita memohon agar hal itu terjadi dalam hidup kita melalui dan dalam Yesus.
Ini tidak mudah; penuh tantangan.
Hanya tatkala menyatukan kehendak kita dengan kehendak Yesus, kita akan menerima setiap rahmat dan berkat dari Tuhan. Mengapa?
Karena dengan cara itu Bapa mengasihi kita yang telah mengasihi Yesus (Yohanes 16: 27). Di sana, relasi personal dengan Tuhan terwujud.
Sabtu, 20 Mei, 2023
