Lectio Divina 08.02.2021 – Ia Menyembuhkan di Pasar

0
1,322 views
Sembuh karena menjamah jumbai-Nya by Fr. Alfonse.

Senin. Pekan Biasa V (H)

  • Kej. 1:1-9
  • Mzm.104:1-2z.5-6.10-12.24.35c
  • Mrk.6:53-56

Lectio

53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. 54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. 55  Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.

56 Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Meditatio-Exegese

Yesus dan murid-Nya mendarat dan berlabuh di Genesaret

Perikop yang dibacakan hari ini adalah bagian terakhir dari kisah perjalanan Yesus berkeliling dari-desa ke desa di daerah yang dihuni oleh mayoritas orang belum mengenal Allah (bdk. Mrk. 6:33).

Setelah memberi makan begitu banyak orang (Mrk. 6:35-44), Yesus meminta orang banyak pulang dan mengajak para murid untuk pergi ke bukit dan berdoa (Mrk. 6:45-46).

Setelah itu, dalam perjalanan malam melalui danau Yesus meredakan taufan yang mengamuk dan hampir menenggelamkan perahu serta nelayan yang berpengalaman (Mrk 6:47-52). Perjalanan panjang ini diakhiri di Genesaret, di sebelah barat Kapernaum (Mrk 6:53; Mat 14:34).

Genesaret merupakan kota yang padat penduduk. Perjanjian Lama menyebut kota ini sebagai Kineret (Bil 34:11; Yos 12:3; 13:27).

Demikian juga Kitab Suci yang ditulis dalam bahasa Yunani menyebut kota ini (1 Mak 11:67). Daerah seputar kota Genesaret merupakan daerah pertanian yang subur.

Dalam Perjanjian Baru hanya Santo Lukas menyebut nama kota ini sebagai nama untuk danau yang membentang luas (Luk 5:1). Dan kabar tentang Yesus pasti sudah terdengar sampai di kota ini.

Orang segera mengenal Yesus

Segera sesudah Yesus dan para murid-Nya berlabuh, orang-orang segera mengenali Yesus. Mereka datang dari pelbagai kota (bdk. Mrk. 3:7-8). Mereka tidak hanya berjalan.

Mereka berlari-lari dan mengusung orang sakit dengan tilam. Ke manapun Yesus pergi, mereka membawa orang sakit untuk disembuhkan; bahkan tak tahu malu, karena mereka meletakkan di pasar.

Singkatnya, ke mana pun Yesus pergi, orang banyak mencari Dia untuk memohon penyembuhan (Mrk 6: 55-56). Terlebih, orang banyak itu pasti belajar juga dari wanita yang sakit pendaharan selama 12 tahun dan disembuhkan, hanya karena menjaman jumbai jubahnya saja (Mrk 5:25-34).

Atas karya pelayanan-Nya ini, Matius menulis bahwa Yesus menggenapi nubuat Nabi Yesaya (Yes 53: 4; Mat 8:17), “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”, Vere languores nostros ipse tulit et dolores nostros ipse portavit.

Ke mana pun Ia pergi

Yesus mengawali tugas pelayananNya sesudah Yohanes ditangkap. Ia pergi ke seluruh desa di Galilea dan berseru, “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.” (Mrk. 1:14-15).

Markus menggunakan kata  καιρος, kairos, yang berarti saat milik Tuhan. Inilah saat yang ditentukan-Nya untuk hadir dalam sejarah manusia.

Sejak saat ini saat itu, Ia mewartakan kedatangan Kerajaan Allah dan orang-orang mendengarkan-Nya serta membawa orang sakit kepada-Nya untuk memohon kesembuhan. Ia menyambut orang sakit maupun kerasukan setan di mana saja.

Ia menyambut mereka di tempat keramaian, misalnya, di sinagoga selama perayaan Sabat (Mrk. 1:23; 3:1; 6:2); saat pertemuan santai di rumah sahabat-Nya (Mrk. 2:1.15; 7:17; 9:28; 10:10); selama berjalan bersama para murid-Nya (Mrk. 2:23); di pantai di atas perahu (Mrk. 4:1).

Ia melayani orang sakit dan kerasukan  di tempat-tempat yang sunyi dan orang menuju ke sana mencari-Nya (Mrk. 1:45; 6:32-34). Di bukit saat Ia berkhotbah tentang Sabda Bahagia (Mat. 5:1); di alun-alun desa atau kota tempar orang banyak membawa orang sakit (Mrk. 6: 55-56).

Orang sakit dan kerasukan mendatangi-Nya dan dilayani di Yerusalem di Bait Allah, saat Ia berziarah, tiap hari tanpa kenal takut (Mrk. 14, 49).

Yesus mengajar dan menyembuhkan; menyembuhkan dan mengajar. Inilah pekerjaan utama Yesus (Mrk. 2: 13; 4: 1-2; 6: 34).

Inilah yang biasa dia lakukan: mengajar (Mrk 10:1). Orang banyak takjub dan penuh minat (Mrk. 1: 22.27; 11:18; 12: 37).  

Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh

Penyembuhan yang dilakukan Yesus terjadi setelah penyeberangan danau yang kedua (lih. Mrk. 5:1). Kehadiran Diri-Nya dan Kerajaan-Nya meniadakan keselamatan yang ditawarkan oleh dunia.

Maka, ketika Ia dan para murid-Nya mendarat, orang-orang dari segala penjuru mencari mereka.

Santo Markus melukiskan, “Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.”(Mrk. 6:56).

Penyembuhan menjadi salah satu tanda kehadiran-Nya. Ia hadir juga di tempat umum, pasar. Santo Markus menggunakan kata αγοραις, agorais, dari kata αγορα, agora.

Kata ini mengacu pada bangunan atau tempat terbuka untuk dengar pendapat, pemilihan umum dan debat publik, bahkan, bisa juga menjadi tempat transaksi dagang. Maka, saat itu pasar menjadi tempat atau pusat urusan politik dan perdagangan di sebuah kota.

Penyembuhan atas anggota masyarakat yang paling rentan dan lemah di tempat umum menjadi tanda bahwa Yesus mengganti keselamatan palsu yang ditawarkan dunia dengan keselamatan yang berasal dari-Nya.

Di sebuah agora, pasar, yang berkuasa adalah mereka yang memiliki kuasa dan uang. Tetapi Kerajaan Allah dipenuhi oleh mereka yang dianggap paling hina dan rendah. Saat itulah Yesus mengumumkan, “banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” (Mrk. 10:31).

Saat keselamatan-Nya sekarang sudah tiba. Siapapun harus memilih. Mengikuti-Nya atau menolak-Nya.

Katekese

Luka-luka Kristus menyembuhkan dan menghidupkan. Santo Abrosius dari Milan, 339-397:

“Tuhan, Penguasa alam semesta, tidak menunjukkan kelemahan ketika Ia membuat orang buta melihat, orang lumpuh berdiri, dan membangkitkan orang mati (Mat 11:5), menyembuhkan kita terlebih dahulu sebelum untaian doa kita, dan memulihkan mereka yang mencari-Nya. Barang siapa yang hanya menyentuh ujung jumbai jubah-Nya akan disembuhkan (Mrk. 5:56).

Pasti kalian, para peragu, tidak mengira bahwa tindakan-Nya merupakan kelemahan ilahi, ketika kalian menyaksikan-Nya terluka. Pasti terdapat banyak luka di sekujur tubuh-Nya (Mat. 27:35; Mrk. 15:24; Luk. 23:33; Yoh. 19:18, 31-37).

Tetapi, luka-luka yang diderita-Nya tidak pernah menunjukkan kelemahan, melainkan kekuatan-Nya. Karena dari luka-luka-Nya mengalir hidup bagi semua, dari Satu Orang berasal hidup untuk semua.” (dikutip dari On The Christian Faith 4.5.54-55.16)

Oratio-Missio

  • Tuhan, anugerahilah aku dengan mata iman yang mampu mengenali kehadiran-Mu. Penuhilah hatiku dengan Roh Kudus-Mu agar aku mampu mengikuti jalan kasih dan damai-Mu. Amin.          
  • Apa yang perlu kulakukan agar hidup imanku pada Yesus menarik juga bagi orang lain?

et percurrentes universam regionem illam coeperunt in grabatis eos, qui se male habebant, circumferre, ubi audiebant eum esse – Marcum 6: 55

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here