Lupa Berterimakasih

0
18 views
Ilustrasi - Jangan lupa bersyukur. (Ist)

Puncta 12 Oktober 2025
Minggu Biasa XXVIII
Lukas 17:11-19

KALAU musim ujian sekolah atau semesteran, bangku-bangku Gereja St. Yohanes Rasul Paroki Pringwulung Yogyakarta jadi penuh dengan siswa-siswi atau mahasiswa yang mengikuti misa pagi. Yang tidak pernah misa pun ikut datang pagi-pagi.

Gereja ini dikelilingi oleh kos-kos-an, apartemen dan kontrakan mahasiswa yang belajar di Yogyakarta.

Mereka meminta ujud doa agar lulus ujian dan berhasil menyelesaikan studi dengan lancar. Setelah misa mereka masih mampir lagi di depan Bunda Maria untuk memohon doa restu dan bantuan pertolongannya.

Namun sebaliknya kalau musim ujian sudah berlalu, gereja itu lengang dan sepi. Hanya orang-orang tua saja yang mengikuti misa pagi.

Bangku-bangku itu kosong. Kemana para pelajar dan mahasiswa yang kemarin khusuk berdoa dan sudah berhasil lulus studinya?

Itulah yang terjadi dengan sepuluh orang kusta yang datang berseru kepada Tuhan, “Yesus, Guru, kasihanilah kami.”

Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

Hanya satu yang datang kembali dan bersyukur kepada Tuhan. Sembilan yang lainnya lupa berterimakasih atas pentahirannya.

Kita sering berbuat demikian juga. Kalau sudah diberi lupa berterimakasih. Lupa berdoa dan bersyukur kepada Tuhan.

Kalau sedang menderita, berbeban berat, kita memohon-mohon dan menjerit pada Tuhan. Tetapi kalau sudah diberi pertolongan lupa mengucap syukur.

Belajarlah bersyukur seperti orang Samaria itu

Ingat lagunya Elvi Sukaesih,
Mendayu-dayu bikin hati perih.
Jangan lupa berterima kasih,
Pada Tuhan yang Maha Pengasih.

Wonogiri, ayo berterimakasih
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here