Mahasiswa Unika Widya Mandira Belajar Rekaman dan Edit Nyanyian Koor

0
1,317 views
Paduan Suara Sendratasik Penfui, Kupang/ Foto : RD Inosensius

AGAR saat manggung di acara Kemah Kerja Bakti Mahasiswa awal Agustus mendatang tampak memukau, 52 Mahasiswa Unika Widya Mandira Kupang, Selasa (7/6/2016) berlatih paduan suara. Selama satu hari ini mereka berlatih menyanyikan sekurangnya 14 lagu didampingi para dosen dan pendamping.

Bukan kebetulan kalau Presiden Signis Indonesia yang juga ahli di bidang audio visual juga hadir di Kampus Sendratasik, Penfui, Kupang. “Kami datang ke sini untuk melakukan live recording. Tujuannya agar semakin banyak orang mengerti dan mampu mengembangan sarana audio visual secara benar,”ungkap Ketua Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Palembang, RP Frans de Sales SCJ di hadapan para mahasiswa.

Chatarina Ivonia Duan/ Foto : RD Inosensius Nahak Berek
Chatarina Ivonia Duan/ Foto : RD Inosensius Nahak Berek

Menurut RP Frans, media audio visual sangat penting untuk orang muda. Jika sarana ini dimanfaatkan di zaman globalisasi dengan benar, hasilnya sangat bernilai. “Bersama teman-teman Komsos Regio Nusa Tenggara (nusra), kami mau berlatih sekaligus demi perkembangan media ini bagi mahasiswa seni drama, tari dan musik (Sendratasik) Unika Widya Mandira Kupang,”ungkap Romo Frans yang juga Presiden Signis Indonesia.

Tak hanya berlatih paduan suara sekaligus merekamnya, para mahasiswa juga berlatih mengedit hasil suara rekaman dari 14 lagu ini. “Kami merasa dihargai karena kehadiran komisi komsos dan bisa merekam paduan suara sendratasik. Ini wujud kerja sama yang perlu dibangun terus menerus. Kami merasa sungguh diperhatikan,”ujar dosen dan Sekretaris Program Studi Sendratasik Unika Widya Mandira, RP. Johanes Do Bosco Bakok, SVD.

Ungkapan hati yang sama disampaikan peserta yang hadir dalam rekaman, Chatarina Ivonia Duan. “Sangat bangga bisa bertemu dengan para romo dari berbagai keuskupan. Rekaman yang disponsori Komsos Regio Nusa Tenggara membentuk karakter kami dan menuntut kami lebih tekun mengembangkan kualitas suara. Bersyukur juga bisa berbagi kepada sesama lewat talenta yang Tuhan berikan kepada kami,”kata perempuan asal Lembata ini.

Sejauh pengamatan, antusiasme peserta begitu tinggi. Latihan live recording berjalan tanpa hambatan berarti hingga proses perekaman dan pengeditan selesai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here