Kerajaan Surga seumpama sepuluh gadis;
lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
Lima gadis bijaksana membawa minyak
demi menyambut mempelai laki-laki.
Mempelai senang melihat mereka
dengan pelita bernyala di dalam tangan.
Lima gadis bodoh kehabisan minyak.
Maka, pelita mereka tidak menyala
dan mereka tidak diizinkan masuk
ke dalam ruang perjamuan kawin.
Siapa orang bijaksana?
Yang memiliki cahaya dalam dirinya.
Siapa orang bodoh?
Yang penuh kegelapan
karena tidak adanya kasih.
Minyak yang sesungguhnya
ialah hidup penuh kasih.
Minyak sejati tak bisa dibeli di warung.
Minyak sejati adalah identitas pribadi.
Kata Sang Guru, “Berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu hari maupun saatnya
Mempelai muncul di hadapanmu!”
©SL, 6 Nov 2011