Nabire, Papua Tengah: 10 Pasangan Saling Terima Sakramen Perkawinan di Paroki Kristus Sahabat Kita

0
111 views
10 pasangan saling menerimakan Sakramen Perkawinan di Gereja Kristus Sahabat Kita Paroki Nabire, Papua Tengah. (Johanes Reyaan)

SEBANYAK 10 pasangan pengantin resmi telah saling menerimakan Sakramen Perkawinan dalam satu Perayaan Ekaristi yang penuh khidmat di Gereja Kristus Sahabat Kita Paroki Nabire, Papua Tengah.

Perayaan Ekaristi penerimaan Sakramen Perkawinan ini dipimpin Pastor Adrianto Dwi Mulyono SJ. Ia juga memberikan pembekalan rohani bagi para pasangan ini mitranya yakni Pastor Yohanes Agus Setiyono SJ, selaku pastor paroki, dan beberapa pendamping lainnya.

Perayaan dimulai pukul 09.00 WIT dan dihadiri oleh keluarga besar masing-masing pasangan, umat paroki, serta tamu undangan. Suasana gereja tampak berbeda dari biasanya, dihiasi oleh senyum bahagia para pengantin dan diiringi lagu-lagu pujian dari paduan suara paroki.

Momen ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam hidup para pasangan, tetapi juga mencerminkan komitmen paroki dalam mendampingi umat hidup semakin sesuai dengan ajaran Gereja. Pemberkatan ini menjadi puncak dari proses panjang yang telah dilalui melalui Kursus Persiapan Perkawinan (KPP).

Keluarga, cermin kasih Kristus

Dalam homilinya, Pastor Adri SJ menegaskan bahwa perkawinan bukan sekadar pengesahan hubungan secara hukum gerejawi, melainkan sebuah panggilan kudus dan sakramental.

Sakramen Perkawinan, katanya, adalah tanda nyata kehadiran Allah dalam kehidupan manusia, khususnya dalam relasi suami-isteri.

“Perkawinan dalam Gereja Katolik adalah cerminan kasih antara Kristus dan Gereja-Nya. Karena itu, suami dan istri dipanggil untuk saling mencintai bukan hanya saat semuanya baik-baik saja, tetapi juga ketika badai kehidupan menerpa,” ujar Pastor Adri SJ.

Ia juga mengingatkan bahwa keluarga Katolik adalah “Gereja Kecil” tempat iman diwariskan, kasih dipraktikkan, dan pengharapan ditumbuhkan. Di tengah tantangan zaman yang menggerus nilai-nilai keluarga, kehidupan keluarga Katolik harus berdiri di atas fondasi iman dan kasih sejati.

Satu calon pasutri mengikrarkan janji setia hidup dalam ikatan perkawinan Katolik yang terpisahkan dan terceraikan. (Efoni)

Prosesi perkawinan: Simbol kesatuan dalam kasih

Satu per satu, pasangan pengantin dipanggil ke depan altar untuk mengucapkan janji setia di hadapan Allah dan umat. Momen pengucapan janji dan pemasangan cincin menjadi bagian yang paling mengharukan. Banyak umat dan keluarga tampak menitikkan airmata bahagia menyaksikan anggota keluarga mereka memasuki hidup baru dalam rahmat sakramen.

Setelah pemberkatan, para pasangan menerima berkat perutusan untuk menjadi saksi Kristus dalam kehidupan berkeluarga. Usai misa, umat memberikan ucapan selamat dan mengabadikan momen bersama dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan.

Membangun keluarga sebagai pilar Gereja

Peristiwa ini menjadi wujud nyata komitmen Gereja Kristus Sahabat Kita Paroki Nabire dalam memperkuat dasar kehidupan keluarga Katolik. Di tengah tantangan zaman -baik dari sisi ekonomi, budaya, maupun arus sekularisme- Gereja tetap teguh menyuarakan pentingnya keluarga sebagai pilar kehidupan iman.

Pastor Adri SJ juga menegaskan bahwa paroki akan terus mendampingi keluarga-keluarga baru ini melalui kegiatan pastoral keluarga dan pembinaan berkelanjutan di lingkungan.

“Kami ingin agar keluarga-keluarga ini tidak hanya bertahan, tetapi juga bertumbuh dalam kasih dan kesetiaan. Gereja hadir bukan hanya untuk memberkati, tetapi juga untuk terus berjalan bersama umatnya dalam suka dan duka,” ujar Pastor Adri.

Kelompok koor ikut mendukung prosesi penerimaan Sakramen Perkawinan bagi 10 pasangan di Gereja Kristus Sahabat Kita Paroki Nabire, Papua Tengah. (Johanes Renyaan)

Kasih yang bertumbuh dalam komunitas

Dengan penuh harapan, seluruh umat mendoakan agar sepuluh pasangan yang telah diberkati ini dapat menjalani kehidupan rumahtangga yang setia, subur dalam kasih, dan menjadi teladan bagi keluarga Katolik lainnya. Mereka diutus menjadi terang dan garam dunia, memancarkan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari—baik dalam keluarga maupun masyarakat luas.

Gereja Kristus Sahabat Kita Paroki Nabire,kembali menegaskan perannya sebagai sahabat dalam perjalanan iman umat: dari sakramen ke sakramen, dari hidup pribadi menuju kehidupan bersama dalam komunitas kasih. “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Markus 10:9).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here