PAUD St. Theresia Wedi-Klaten: Anak Dilatih Peduli dan Berbagi melalui Kotak “Love”

0
677 views
Ilustrasi - Mendidik anak sejak usia dini agar punya kepedulian kepada orang lain. Inilah yang dipraktikkan di PAUD St. Theresia di Wedi-Klaten, Jateng. (L. Sukamta)

ANAK-ANAK PAUD Santa Theresia Wedi, Kabupaten Klaten,  antusias dan bergembira mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan sekolah selama Masa Prapaskah. Mereka mengikuti pertemuan Aksi Puasa Pembangunan (APP) yang diadakan di sekolah setiap hari Jumat selama Masa Prapaskah.

Anak-anak diajak merenungkan tema APP tahun 2017 yaitu “Aku pelopor peradaban kasih”.

Tak hanya itu, anak-anak juga dilatih untuk peduli dan berbagi kepada sesamanya. Caranya, anak-anak diberi kotak APP dari kertas yang berbentuk “Love” untuk diisi dengan uang saku (uang jajan) yang mereka sisihkan. Pada akhir Masa Prapaskah, kotak “Love” itu lalu dikumpulkan di sekolah. Dana yang terkumpul dari kotak “Love” ini sebagian untuk kegiatan sosial peduli pendidikan dan sebagian lagi disumbangkan ke Gereja Wedi.

Pendidikan semangat peduli orang lain di PAUD St. Theresia Wedi-Klaten.

Peduli orang lain

Kepala PAUD Santa Theresia Wedi Suster M. Margaretha AK menyampaikan, aksi sosial mengumpulkan dana melalui kotak “Love” ini dimaksudkan untuk melatih anak agar memiliki rasa peduli dan mau berbagi kepada sesamanya. Dan secara khusus, untuk membantu biaya pendidikan teman-teman mereka yang bersekolah di PAUD Santa Theresia Wedi yang berkekurangan.

“Di PAUD Santa Theresia Wedi ini, ada dua anak yang sangat perlu dibantu. Karena orangtua dari kedua anak ini sudah meninggal. Maka, sebagian dari dana yang terkumpul dari kotak “Love” itu untuk membantu biaya pendidikan kedua anak ini,” kata suster.

Suster Margaretha mengatakan, aksi sosial mengumpulkan dana melalui kotak “Love” ini memang sengaja dilakukan di rumah anak-anak, bukan di sekolah. Tujuannya agar orangtua juga ikut terlibat dan bertanggung jawab dalam membentuk karakter anak agar sejak dini mereka mau peduli dan berbagi.

“Pembentukan karakter anak itu bukan hanya tanggung jawab sekolah saja. Tetapi juga orangtua, keluarga, dan lingkungan. Karenanya, kita ingin melibatkan peran orangtua dalam pembentukan karakter anak yang dimulai dari hal-hal sederhana, seperti menabung, mau menyisihkan apa yang kita miliki, mau peduli, dan mau berbagi kepada sesamanya,” ujar suster.

Anak-anak dengan bangga hati menunjukkan kotak ‘Love’.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here