Paus Leo di Hadapan 3.000-an Karyawan Internal Vatikan

0
59 views
Paus Leo melambaikan tangan saat kedatangannya disambut dengan gemuruh tepuk tangan oleh ribuan karyawan internal Vatikan. (Vatican Media)

Ribuan orang karyawan internal Vatikan menyambut kehadiran Paus Leo XIV di Aula Paulus VI dengan tepukan tangan membahana; berlangsung sekitar tiga menit. Paus tetap tenang berdiri menanti berhentinya gemuruh tepuk tangan itu dengan senyum.

Ketika ada sedikit “celah” untu bicara, beliau berkata melucu demikian: “Kalau tepukan tangan ini nantinya lebih panjang dari sambutan saya, maka saya akan harus berbicara lebih panjang dari tepukan tangan”.

Paus Leo XIV di Hadapan 3.000-an Karyawan Vatikan di Aula Paulus VI

SAUDARA-SAUDARI terkasih,

Saya merasa sangat bahagia dapat menyapa Anda semua yang merupakan bagian dari komunitas pekerja Kuria Roma, Administrasi Negara Kota Vatikan (Governatorato), dan Vikariat Roma.

Saya menyampaikan salam kepada para kepala departemen dan para atasan lainnya, para kepala kantor, seluruh pejabat dan otoritas Kota Vatikan, para manajer, serta semua karyawan. Saya juga sangat senang karena banyak anggota keluarga turut hadir di sini, memanfaatkan hari Sabtu ini untuk berkumpul bersama.

Pertemuan perdana ini tentu bukan saat yang tepat untuk menyampaikan pidato panjang yang telah dipersiapkan, tetapi justru menjadi kesempatan bagi saya untuk menyatakan rasa terima kasih yang tulus atas pengabdian Anda semua selama ini—sebuah pengabdian yang saya warisi dari para pendahulu saya.

Seperti yang Anda ketahui, saya datang ke sini dua tahun lalu, ketika Paus Fransiskus yang terkasih mengangkat saya sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup.

Paus Leo di hadapan ribuan karyawan internal Vatikan. (Vatican Media)

Saat itu, saya meninggalkan Keuskupan Chiclayo di Peru dan datang ke sini untuk melayani. Itu adalah perubahan besar dalam hidup saya. Dan sekarang… apa yang bisa saya katakan?

Hanya apa yang pernah dikatakan Simon Petrus kepada Yesus di Danau Tiberias: Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.” (Yohanes 21:17).

Para Paus datang dan pergi, tetapi Kuria tetap ada. Hal ini berlaku bagi setiap Gereja lokal dan juga Kuria Keuskupan. Demikian pula halnya dengan Kuria Uskup Roma. Kuria merupakan lembaga yang memelihara dan mewariskan ingatan sejarah Gereja serta pelayanan para uskupnya.

Memori sebagai unsur penting

Ini sangat penting. Memori merupakan unsur pokok dalam suatu organisme yang hidup. Memori bukan semata-mata soal masa lalu, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana kita merawat masa kini dan memberi arah bagi masa depan. Tanpa memori, kita akan kehilangan jalan dan arah.

Sahabat-sahabat terkasih, inilah pemikiran pertama yang ingin saya bagikan kepada Anda: bekerja di Kuria Roma berarti ikut serta menjaga agar memori Takhta Suci tetap hidup, dengan segala makna pentingnya, agar pelayanan Kepausan dapat dijalankan sebaik mungkin. Hal serupa secara analog juga dapat dikatakan mengenai pelayanan Negara Kota Vatikan.

Ada satu aspek lain yang ingin saya tekankan, yang melengkapi unsur memori, yaitu dimensi misioner dari Kuria dan semua lembaga yang terkait dengan pelayanan Petrus.

Paus Fransiskus memberi perhatian besar terhadap hal ini dalam reformasi Kuria Roma melalui Konstitusi Apostolik Praedicate Evangelium, sebagaimana telah digariskannya sebelumnya dalam Seruan Apostolik Evangelii Gaudium. Ia melakukan ini mengikuti jejak para pendahulunya, terutama Santo Paulus VI dan Santo Yohanes Paulus II.

Sebagaimana Anda ketahui, pengalaman misioner merupakan bagian penting dari hidup saya—bukan hanya karena saya seorang Kristiani yang telah dibaptis, tetapi juga karena saya adalah seorang misionaris Augustinian di Peru.

Panggilan pastoral saya bertumbuh dan matang di tengah masyarakat Peru. Saya tidak akan pernah cukup bersyukur kepada Tuhan atas anugerah ini. Kemudian datanglah panggilan untuk melayani Gereja di sini, di Kuria Roma—sebuah misi baru yang telah saya jalani bersama Anda selama dua tahun terakhir.

Dan saya akan terus melaksanakannya, sejauh Tuhan menghendaki, dalam pelayanan yang kini dipercayakan kepada saya.

Paus Leo di hadapan ribuan karyawan Vatikan untuk pertama kalinya. (Vatican Media)

Oleh karena itu, saya ingin mengulangi kepada Anda semua apa yang saya sampaikan dalam sambutan pertama saya pada malam tanggal 8 Mei 2025 yang lalu:

“Kita harus bersama-sama mencari cara menjadi Gereja yang misioner, Gereja yang membangun jembatan, memupuk dialog, dan selalu terbuka untuk menyambut setiap orang dengan tangan terbuka—semua orang yang membutuhkan kasih, kehadiran, perhatian, dan cinta kita.”

Kata-kata ini pertama-tama ditujukan kepada Gereja Roma. Dan kini saya mengulanginya dalam semangat perutusan Gereja ini kepada semua Gereja di seluruh dunia, demi melayani persekutuan dan persatuan dalam kasih dan kebenaran.

Tugas dari Tuhan

Tuhan telah memberikan tugas ini kepada Petrus dan para penerusnya. Kita semua berpartisipasi dalam karya besar ini dengan berbagai cara.

Setiap orang memberikan sumbangsih melalui tugas harian yang dilakukan dengan komitmen, dan juga dengan iman—karena iman dan doa bagaikan garam dalam makanan: memberi rasa dan makna.

Jika kita semua dipanggil untuk berkontribusi demi persatuan dan kasih, maka marilah kita mewujudkannya terlebih dahulu dalam perilaku sehari-hari, terutama di lingkungan kerja.

Setiap orang dapat membangun persatuan melalui sikap terhadap sesama rekan, mengatasi kesalahpahaman yang tak terelakkan dengan kesabaran dan kerendahan hati, mencoba menempatkan diri pada posisi orang lain, menghindari prasangka, dan membawa semangat humor yang sehat—seperti yang sering diteladankan oleh Paus Fransiskus.

Saudara-saudari terkasih, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam.

Kita sedang berada di bulan Mei. Mari kita bersama-sama memohon kepada Perawan Maria agar memberkati Kuria Roma dan seluruh Vatikan, juga semua keluarga Anda – terutama anak-anak, para lansia, serta mereka yang sedang sakit dan menderita.

Berakhir dengan Doa Salam Maria, lalu Paus memberikan berkat.

PS: Diterjemahkan dari teks asli bahasa Italia oleh Romo Markus Solo SVD.

Baca juga: Paus Leo XIV, di dalam Kristus kita adalah satu keluarga (100)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here