Rabu, 4 Juni 2025
Novena Roh Kudus Hari ke-6
Bacaan Injil: Yoh 17:11b-19
“….supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat” (Yoh 17:15)
Sdri/a yang terkasih,
PERLINDUNGAN Tuhan seringkali di luar dugaan kita. Tuhan dapat melindungi diri kita melalui banyak cara dan siapa saja. Sabda Tuhan pada Novena Roh Kudus hari ke-6 ini memberikan rasa ayem dalam diri kita, karena Yesus mendoakan kita para murid-Nya agar selalu dalam perlindungan Allah. “….supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat”, begitu doa Yesus kepada Bapa-Nya.
Tuhan melindungi kita agar kita hidup dalam kesucian sesuai dengan kehendak-Nya. Kita semua dipanggil untuk hidup suci, kudus, dan baik. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus juga memohonkan rahmat kekudusan bagi kita, “Bapa, kuduskanlah mereka dalam kebenaran”.
Paus Fransiskus mengeluarkan Seruan Apostolik “Gaudete et Exsultate”, yang berbicara tentang panggilan akan kesucian pada zaman modern ini. Panggilan tersebut melekat pada diri semua, berkat rahmat baptisan yang kita terima, di mana Roh Kudus yang tercurah mendorong semua orang menapaki jalan kekudusan.
Semua orang dipanggil kepada kesucian. Allah menghendaki kita semua menjadi orang suci, dan tidak tinggal diam dalam sikap tawar hati dan suam-suam kuku. Panggilan akan kesucian diperlihatkan dalam berbagai cara sejak dari halaman-halaman pertama Kitab Suci. Kita melihatnya dalam ungkapan akan sabda Tuhan kepada Abraham, “Hiduplah di hadapanKu dengan tidak bercela” (Kej 17:1).
Paus Fransiskus juga menegaskan bahwa kesucian tersebut merupakan panggilan akan kesaksian dan cara hidup Gereja. Umat Kristiani diutus untuk memberikan kesaksian akan kesucian, sebab kekudusan tersebut merupakan panggilan sebagai cara hidup yang hendaknya ditapaki oleh semua umat beriman.
Orang-orang kudus bukanlah orang-orang yang sempurna, tetapi mereka adalah orang-orang yang bergumul dalam hidupnya, yang senantiasa terus-menerus mengarahkan diri kepada Allah.
Dikatakannya bahwa kehidupan mereka memang tidak selalu sempurna, walaupun demikian betapa pun di tengah kerapuhan dan kegagalan mereka, mereka tetap berjalan terus dan berusaha melakukan sesuatu yang berkenan kepada Allah. Mereka selalu mengandalkan Allah. Mereka peka akan bimbingan Allah dalam hidup ini.
Jalan kesucian menurut “Gaudete et Exsultate” merupakan suatu undangan yang tumbuh lewat tanda-tanda sikap yang sederhana, antara lain: tidak terpancing untuk bergosip, sikap mau mendengarkan sesama meskipun lelah, peduli dan mau menjumpai mereka yang miskin atau menghibur mereka yang sedang sedih, serta bertekun dalam doa-doa sederhana di saat-saat cemas, gelisah dan menghadapi persoalan.
Pertanyaan refleksi, kapan Anda merasa dilindungi Tuhan? Apa saja yang akan Anda usahakan agar dapat hidup suci dan baik dalam hidup ini?
Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang). # Y. Gunawan, Pr