Sabda Hidup: Selasa, 15 November 2016

1
656 views
Ilustrasi: Zakheus memanjat pohon. (Ist)

Albertus Agung

warna liturgi Hijau

Bacaan:  Why. 3:1-6,14-22; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Luk. 19:1-10. BcO 1Mak. 6:1-17

Bacaan Injil: Luk. 19:1-10.

1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 3bIa berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.

5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” 6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” 9 Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Renungan:

Ketika kita berjalan kita bisa bertegur sapa dengan orang-orang yang kita temui. Kadang kita bisa mampir kala ada yang mengundang kita. Tidak perlu berpikir tentang tempat parkir, atau klakson mobil di belakang kita karena merasa terganggu. Kita bisa langsung masuk dan bertamu dengan orang yang kita temui. Berjalan selain menyehatkan badan bisa memberi ruang untuk berjumpa dengan sesama.

Yesus tampaknya hobi berjalan. Kemana-mana kalau tidak naik perahu dia berjalan. Bahkan di atas air pun ia berjalan. Kali ini di kala Ia berjalan Ia bertemu dengan Zakheus. Ia menyapa Zakheus. Zakheus pun merasakan daya dari sapaan Yesus. Ia langsung mendengungkan pertobatannya.

Mungkin kita pun bisa memulai berjalan keliling kampung atau kompleks kita. Kita saling bersapa dengan orang-orang yang kita temui. Sapa menyapa ini akan menyembuhkan banyak hal dan menghidupkan persaudaraan. Hal itu pun mungkin akan menghadirkan pertobatan mereka yang merasa bersalah. Mari berjalan dan hadir di lingkungan sekitar kita.

Kontemplasi: Bayangkan Yesus berjalan. Ia bertemu Zakheus. Mereka bercakap-cakap. Kamu hadir di situ. Yesus pun bercakap-cakap denganmu.

Refleksi: Apa arti berjalan dan menyapa sesama bagimu?

Doa:

Tuhan semoga aku bermurah hati dalam bertegur sapa. Semoga aku bisa selalu menyediakan waktu untuk berjalan dan bertegur sapa dengan orang-orang di sekitarku. Amin.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here