Terang yang Mengusir Kegelapan

0
770 views
Ilustrasi - Masa depan gelap. (Ist)

Senin, 20 September 2021

Ezr. 1:1-6.
Mzm. 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6 Luk.8:16-18

MATA adalah jendela hati. Dengan mata, kita bisa melihat apa saja yang ada di sekeliling kita.

Sorot mata kita memancarkan suasana batin kita.

Jika hati kita dipenuhi rasa marah, sedih, bingung, optimis, kondisi itu terlukis dari pancaran sorot mata kita.

Selain itu, cahaya terang akan membantu mata kita untuk melihat keindahan dunia sekitar kita.

Kebenaran itu bagaikan terang, kebenaran tidak dapat disembunyikan. Apabila ingin kebenaran itu berguna.

Seperti halnya ketika matahari terbenam, keadaan menjadi gelap; kita tidak akan dapat melihat warna-warna, sinar, atau apa pun. 

“Mata kami semua dibuka oleh kebenaran setelah sekian lama tertutup kabut ketidakjujuran,” kata seorang bapak.

“Sebuah kebenaran menyatakan daya magisnya untuk membungkam orang-orang yang selama ini merasa nyaman sembunyi dan memanfaatkan ketidakjujuran mereka,” lanjutnya.

“Beberapa pengurus koperasi di tempat kami, telah diamankan oleh pihak berwajib, karena korupsi berjemaah,” ujarnya.

“Kami merasa heran dengan gaya hidup mereka yang begitu royal, bahkan seakan pamer kekayaan dengan membeli kendaraan dan tanah dalam waktu hampir bersamaan,” lanjutnya.

“Kami hanya membantin saja, dari mana sumber dana mereka itu yang seakan tak terbatas,” katanya.

“Barulah ketika auditor menemukan temuan penyinpangan dana, semua cara kotor dan tidak benar itu terungkap,” ujarnya.

“Segala sesuatu itu memang harus ada kontrol, dan pengawasan supaya membantu orang untuk bisa bertanggung jawab dengan baik, dan ada transparansi,” lanjutnya.

“Sebaik apa pun seseorang jika tidak di kontrol, tidak diawasi, dibiarkan berjalan sendiri akan rawan membuat penyelewengan, bahkan tindak pidana,” katanya lagi.

Dalam bacaan Injil, hari ini kita baca, Tuhan Yesus bersabda, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.”

Kebenaran itu bagai cahaya, yang menyinari perilaku kita, baik itu perilaku baik dan benar atau perilaku menyimpang, dan salah.

Begitu juga dengan kehidupan kita sebagai anggota gereja. Kita dipanggil untuk menjadi terang dunia. Untuk membawa kebenaran.

Di tengah dunia yang sedang berjalan dalam kegelapan ini kita dipanggil untuk membawa terang.

Dipundak kita ada tanggungjawab untuk memancarkan keindahan, terang, kehangatan, kekudusan dan hidup Allah.

Gereja seperti inilah yang diinginkan oleh Tuhan

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku sudah berjalan dalam terang Tuhan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here