Literasi Iman: Menjalin Relasi Pribadi dengan Roh Kudus

0
27 views

DATA buku:

Judul Buku: Dalam Bimbingan Roh Kudus.
Penulis: Romo Fanny Stephanus Hure Pr.
Imprimatur: YR Edy Purwanto Pr, Vikjen KAS.
Jumlah: 103 halaman.
Cetakan 1, Tahun 2023.

Penerbit: PT Kanisius

Menjalin relasi pribadi dengan Roh Kudus merupakan pengalaman iman yang dialami seorang beriman yang mengenal Tritunggal Maha Kudus. Pengenalan akan Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus itu karena keyakinan iman Gereja. Yang percaya kepada Pribadi Ketiga Tritunggal yang berasal dari Bapa dan Putera serta disembah dan dimuliakan bersama dengan Bapa dan Putera.

Roh Kudus diutus ke dalam hati kita. Keyakinan iman ini menjadi pendorong penulis buku Dalam Bimbingan Roh Kudus, Romo Fanny Stephanus Hure Pr menulis buku ke-empatnya.

Penulisan buku ini secara pribadi dimaksudkan sebagai ungkapan mohon penyertaan Roh Kudus dalam hidupnya setiap hari, agar teguh beriman kepada Tuhan Yesus.

Pada bab VI akhir buku, penulis menyertakan doa-doa kepada Roh Kudus sebagai bentuk doa-doa harian pada Roh Kudus.

Doa tersebut:

  • Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus (Puji Syukur No. 93).
  • Doa Roh Kudus (Puji Syukur No. 94).
  • Doa Mohon Persatuan dengan Roh Kudus (Santo Pius X).
  • Doa Mohon Roh Kudus Tetap Tinggal dalam Hatiku (Santo Agustinus dari Hippo).
  • Litani Roh Kudus.

Selain itu doa Datanglah Roh Kudus, Persembahan Harian kepada Roh Kudus, Penyerahan diri kepada Roh Kudus, Persembahan Diri kepada Roh Kudus (Kardinal Newman) dan Penyerahan Diri kepada Roh Kudus (St. Agustinus dari Hippo).

Isi buku
Buku Dalam Bimbingan Roh Kudus berisi enam bab.
Bab I: Siapa itu Roh kudus.
Bab II: Simbol Roh Kudus.
Bab III: Karunia Roh Kudus.
Bab IV: Roh Kudus Membimbing Kita.
Bab VI: Doa kepada Roh Kudus.

Romo Fanny Stephanus Hure menulis dalam kata pengantar demikian. Dengan mengikuti bimbingan Roh Kudus, kita akan mengalami karunia Roh Kudus dalam hidup kita dan mencapai kebahagiaan yang sejati.

Menelusuri siapa itu Roh Kudus
Pada bab I, penulis menulis pemahamannya tentang siapa Roh Kudus dengan menelusuri kisah Kunjungan Maria oleh Malaikat Gabriel, pembabtisan Yesus di Sungai Yordan, pengalaman Yesus digoda iblis di padang gurun dan pewartaan Yesus tentang Roh Penghibur dan Roh Kebenaran.

Selain itu, ia menulis: “Untuk menjelaskan peran Roh Kudus dalam persekutuan Trinitas, Bonaventura menggunakan istilah caritas (charity) yang berarti kemurahan hati. Dengan istilah itu, ia mau menunjukkan bahwa relasi kasih yang terjalin antara Bapa dan Putera tidak hanya bersifat timbal balik tetapi juga sebagai kasih bersama. Roh Kudus merupakan ikatan kasih antara Bapa dan Putera (hal. 19-20).

Pada bab II, ia menulis dan memberi penjelasan simbol-simbol Roh Kudus dalam rupa api, air, awan dan sinar, burung merpati, minyak, meterai, jari dan tangan.

Tujuh karunia Roh Kudus
Pada bab III penulis menuliskan dan memberikan gambaran tentang karunia-karunia Roh Kudus. Gambaran tentang karunia Roh Kudus dituliskan dari refleksi Bonaventura yang menuliskan tujuh karunia Roh Kudus yakni Roh: Takut akan Allah, Kesalehan, Pengetahuan akan Allah, Kekuatan atau Keperkasaan, Penasihat, Pengertian, Hikmat atau kebijaksanaan. (hal. 32).

Pada bab IV, penulis menguraikan Roh Kudus yang membimbing para Rasul pada peristiwa Pentakosta. Pentakosta adalah suatu peristiwa, suatu gerakan, atau suatu aktivitas yang menempatkan Roh Kudus sebagai pusat gerakannya (hal. 64).

Roh Kudus membimbing kita di bab V buku ini mengajak pembaca untuk mengingat pernyataan Rasul Paulus: “Ada Roh dalam diri orang beriman yang terdapat di Roma 8:1”. Berawal dari pernyataan ini penulis menulis bahwa ada relasi orang beriman dengan Roh Kudus dan orang beriman membutuhkan Roh Kudus.

Selanjutnya pada bab ini, penulis menguraikan tujuh sakramen dalam Gereja Katolik sebagai wujud kehadiran Roh yang mempersatukan dan mengarahkan umat beriman sebagai kekhasan hidup Kristiani.

Buku Dalam Bimbingan Roh Kudus menurut hemat saya merupakan buku pengetahuan iman yang ditulis dalam penulisan yang sederhana dan mudah dipahami.

Buku ini menjadi buku penuntun, pembimbing bagi pembaca untuk semakin “akrab” dengan Roh Kudus dan menggerakkan untuk semakin tekun berdoa pada Roh Kudus.

Buku ini sangat baik untuk menjadi buku pendampingan bagi katekese persiapan penerimaan Sakramen Krisma. Juga bisa menjadi sumber untuk literasi iman umat Katolik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here