The Arab Spring: Lama Duduk Berkuasa, Mubarak Jadi Lupa Berdiri (2)

0
1,529 views

AWALNYA, Marsekal Udara Muhammad Hosni Mubarak adalah bintang perang yang mempesona di kawasan Timur Tengah. Sebagai penerbang jet tempur MIG dalam jajaran AU Mesir, bintang Mubarak bersinar terang karena berhasil membawa Mesir dalama kemenangan mengalahkan Israel dalam Perang Yom Kippur Oktober 1973.

Setelah menyandang bintang empat sebagai marsekal udara dan panglima AU sekaligus Deputi Menhan Mesir, Presiden Anwar Sadat menggandengnya menjadi wapresnya.

Terlalu lama berkuasa, lupa diri

Mubarak tampil ke tampuk kekuasaan secara  kebetulan, tak lama setelah Presiden Anwar Sadat dibantai kaum ekstrimis dalam tubuh tentara Mesir dalam sebuah parade militer. Mubarak lolos dari serangan membabi buta ini. Begitu berkuasa, ia lalu menerapkan UU Darurat setelah resmi menggantikan almarhum Presiden Anwar Sadat menjadi penguasa Mesir mulai tahun 1981.

Lapangan Tahrir di jantung kota Kairo menjadi hari-hari menyeramkan buat Hosni Mubarak, setelah tentara tak berhasil memadamkan api gelora protes melawan Sang Marsekal. Pangkalnya sederhana, Mobarak terlalu berambisi ingin menjadi presiden untuk ketujuh kalinya, sebelum akhirnya dipaksa lengser keprabon oleh gelombang people’s power yang merangsek masuk ke Istana Presiden.

11 Februari 2011 adalah hari kelabu buat Sang Marsekal.  Ia melarikan diri dari Istana dan hari-hari ini menghadapi tuntutan pengadilan atas kejahatan melakukan korupsi dan

memimpin roda pemerintahan Mesir dengan tangan besi. Buktinya, ia membiarkan aparat keamanan Mesir menembak mati tak kurang dari 800-an orang saat berlangsung people’s power  menjelang kejatuhannya Februari 2011 lalu. (Bersambung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here