DESTINASI wisata rohani atau lazim dikenal sebagai ziarah sudah membumi di tlatah Keuskupan Agung Semarang sejak lama. Setelah Sendang Sono di kawasan Pegunungan Menoreh di Paroki Promasan yang sudah lebih dahulu goes national, maka di Paroki Wedi pun juga berkumandang Gua Maria Sendang Sriningsih di Jali, Gayamharjo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, Yogyakarta.
Sekarang ini, Gua Maria Sendang Sriningsih masuk dalam tlatah gerejani Paroki St. Maria Diangkat ke Surga Dalem, Kec. Gantiwarno, Klaten.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, Gua Maria Sendang Sriningsih makin bersolek. Pepohonan rindang terdiri dari pohon beringin menjadi ciri khas destinasi wisata rohan (ziarah) ini. Orang bisa naik sepeda motor atau mobil hingga ke tepian gua, tentu saja minivan atau sedan.
Di pelataran doa, sudah ada undak-undakan untuk menampung luberan umat yang mengikuti misa. Sementara di depan gua, sudah ada kursi-kursi buatan untuk para pendoa.
Kapel berdiri gagah beriringan dengan pendopo dimana para peziarah bisa berisitrahat sejenak.
Di kompleks Gua Maria Sendang Sriningsih inilah pada bulan-bulan mendatang akan berlangsung penutupan Kongres Ekaristi Keuskupan Agung Semarang.
