Jumpa OMK TuPaTar, Keuskupan Sibolga: Bangun, Bergerak, dan Berbuahlah (3B)

0
642 views

AULA Paroki St. Fransiskus Assisi Pangaribuan, Keuskupan Sibolga di Sumut menjadi saksi tempat berlangsungnya Temu Akbar Orang Muda Katolik Paroki Tumbajae, Pangaribuan dan Tarutung Bolak (biasa disebut OMK TuPaTar) tahun 2019.

Pertemuan dan perjumpaan OMK ini dihelat sekali dalam tiga tahun sejak 2013 yang  lalu. Dilatarbelakangi ketiga paroki ini secara teritorial saling berdekatan, sama-sama berada di wilayah Tapanuli Bagian Barat dan dilayani oleh para Pastor Kapusin yang berkarya di Keuskupan Sibolga.

Semangat “3B”

Pertemuan OMK tahun 2019 ini berlangsung selama tiga hari (27-29/9) dengan tema “Bangun, Bergerak, dan Berbuahlah (3B)”.

Untuk mendaratnya tema ini, panitia mengemasnya dalam beberapa kegiatan.

Hari pertama, Jumat 27 September kaum muda itu diberi kesempatan menampilkan seni tari budaya dari masing-masing daerah.

Yang umumnya mereka menampilkan tarian khas daerah Tapanuli (baca: Batak) seperti tarian Sigale-gale dan Tor-tor.

Diajak berdoa dan meditasi.

Di hari kedua, panitia mensuguhkan sesi menonton film animasi berjudul Sahabat Sejati terbitkan Komsos KWI dan dilanjutkan dengan pendalaman atas film tersebut dengan beberapa panduan pertanyaan.

Pertanyaan ini mereka diskusikan di dalam kelompok diskusi lalu dipresentasikan.

Kegiatan ini berlanjut hingga siang pukul 12.00 WIB. Sore harinya mereka mengikuti aksi tanam pohon dan kebersihan di sekitar Pantai Kahona, Kecamatan Andam Dewi, Tapanuli Tengah.

Kemudian pukul 16.00 WIB mereka diajak ber-outbound di bibir pantai. Kegiatan ini sangat mereka nikmati.

Malam harinya, pukul 20.00 WIB diadakan Doa Taizé yang dipimpin oleh Pastor Nikolaus Sitanggang OFMCap.

Sajian tari-tarian.

Pukul 21.00 WIB, mereka kembali dengan kegiatan penampilan dramatisasi teks Kitab Suci tentang Anak yang Hilang (Luk 15:11-32) dan Kisah Nabi Nuh (Kejadian 1:1-24).

Hari ketiga, Minggu 29 September dilanjutkan dengan Katekese tentang Salib dan Dokumen Christus Vivit.

Pukul 11.00 ditutup dengan perayan Ekaristi meriah yang bertindak sebagai selebran adalah Pastor Kristinus Giawa Pr, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Sibolga.

Dalam misa penutupan ini, Pastor Kristinus menekankan bahwa

“Orang muda adalah yang bersukacita. Mereka bersukacita karena dicintai oleh Tuhan. Orang Muda tidak boleh dijual, digoda dan diperbudak oleh apa dan siapa pun yang membuat mereka jauh dari Allah,” kata pastor.

“Mereka tidak seperti orang kaya yang tidak mau menolong orang miskin, Lazarus. Orang kaya itu telah terjual, tergoda dan terbudak oleh kekayaannya. Ia telah menutup rumahnya, hatinya untuk orang lemah. Kemudaan orang muda terletak pada semangat cinta yang mereka miliki, seperti ditegaskan Paus dalam Anjuran Apostoliknya, Christus Vivit,” tandasnya.

Temu 400-an OMK ini berjalan dengan baik dan para peserta sangat antusias mengikuti semua sesi.

Tapanuli Tengah, Sibolga,  27-29 September 2019

Hadamean Tumanggor – Sekretaris Komisi Kepemudaan Keuskupan Sibolga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here