Lentera Keluarga – Mewartakan Injil Tanpa Pamrih

0
400 views

Tahun A-2. Pekan Adven 1
Selasa, 3 Desember 2019. Pesta St. Fransiskus Xaverius 
Bacaan: 1 Kor 9:16-19.22-23; Mzm 117:1.2; Mrk 16:15-20.

Renungan:

KUTIPAN Surat Paulus kepada jemaat di Korintus adalah jiwa kerasulan Paulus dan juga jiwa kerasulan yang dihidupi oleh Fransiskus Xaverius. Mereka itu menghidupi Injil dan juga pewarta Injil tanpa pamrih dan dengan cara apapun : “Upahku ialah : bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan…..supaya aku memenangkan sebanyak mungkin orang….supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi mereka menghidupi Injil itu berarti mewartakan Injil. Tidak kurang tantangan dan penderitaan yang mereka alami sampai akhir hidup mereka; St. Fransiskus mengatakan ““Bahaya-bahaya yang saya hadapi dan tugas-tugas yang saya terima dari Tuhan sungguh-sungguh merupakan sumber air sukacita rohani,..” Ia meninggal ada usia 46 th. 

Kita bersyukur bahwa Allah selalu membangkitkan orang-orang yang mempunyai jiwa seperti Paulus dan Fransiskus. Pribadi yang “all out”, begitu menyatu dengan hidup nyata jemaat dan tanpa mencari keuntungan pribadi. Gereja membutuhkan imam, religius dan awam yang seperti ini; Dalam pelayanan sesulit apapun, belajar untuk “all out”, menyatu dan tanpa pamrih. Tidak lagi berpikir tentang diri sendiri tetapi hanya Injil terwartakan. Inilah warisan iman kita dan semangat yang seharusnya kita warisi dari Fransiskus Xaverius leluhur iman kita. 

Kita imam dan religius adalah garda depan pewartaan gereja. Kita tidak semestinya dituntut dari luar untuk menghidupi nilai-nilai di atas; seharusnya nilai-nilai tersebut sudah tertanam di dalam jawaban panggilan dan cara hidup kita. Kita sebagai awam, tidak cukup kita hidup beriman biasa; kita harus merasul dan memikirkan gereja bukan sebagai tempat untuk mengabdi, bukan tempat untuk mendapatkan mencari keuntungan dan diri sendiri atau melayani secara kurang bertanggungjawab. Diperlukan pribadi yang all out, berkomitmen, tanpa pamrih untuk melayani bersama gereja dan merasul melalui karya sehari-hari. 

Kontemplasi:

Gambarkan roh yang menjiwai pewartaan Paulus dan Fransiskus Xaverius. 

Refleksi:

Apakah dalam hidup dan pewartaan Injil aku all out, menyatu dengan umat yang kulayani, dan tanpa pamrih? 

Doa: 

Ya Bapa, semoga selain mewarisi iman dari St Fransiskus Xaverius, kami juga mewarisi roh pewartaannya yang menyala dan berkobar. 

Perutusan:

Hidupilah dan wartakanlah Injil dengan cara hidup dan pelayanan yang “all out, menyatu dengan situasi umat dan tanpa mencari keuntungan apapun. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here