Misa Perdana Gereja St. Thomas Aquinas Malang

0
1,292 views

PERANCAH bambu yang masih berdiri tegak mendatar menyilang ada di mana-mana; terutama pada dinding depan luar bangunan gereja dan panti imam di dalam bangunan gereja. Tanda bahwa bangunan gereja ini belum selesai atau sedang dalam proses pembangunan.

Bekas perancah bambu lainnya yang melimpah setelah melalui proses yang panjang yakni dibersihkan dipotong divernis dan diikat dengan rotan imitasi,  dimanfaatkan dengan cerdik oleh panitia pembangunan menjadi sebuah Altar Persembahan dan sekitar 30-an bangku umat. Setiap bangku umat yang terbuat dari bekas bambu perancah ini dapat menampung enam-tujuh orang dengan duduk manis tanpa khawatir akan roboh.

Sedangkan lantai gereja yang luasnya sekitar 700M persegi masih plesteran semen. Di samping kiri-kanan dalam gereja ada pilar-pilar penyangga atap yang terbuat dari besi baja  tampak kokoh dan belum terbalut dengan bahan-bahan finishing misalnya cat dinding ataupun keramik dinding atau material lainnya.

Paroki Blimbing: Gereja Thomas Aquinas di Malang. (Ist)

Misa perdana

Dalam kondisi yang seperti ini, Gereja Santo Thomas Aquinas Malang mulai dimanfaatkan dalam bentuk Misa Perdana pada Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam, Minggu 24 November 2019 pukul 10.00 WIB.

Dalam kata pengantar misa, Pastor Paroki Santo Albertus Romo Yulius Agus Purnomo Pr menyampaikan sebagai berikut:

“Rekan imam, para suster bapak-ibu anak-anak yang terkasih, pagi hari ini secara istimewa  kita berkumpul bersama pertama kali di Gereja Santo Thomas Aquinas untuk merayakan misa perdana penggunaan gereja ini. Bangunan gereja ini  memang belum selesai, tetapi sudah dapat kita mulai untuk merayakan Ekaristi, mengungkapkan pengharapan kita supaya gereja ini dapat segera diselesaikan dengan bantuan seluruh umat.”

“Kita merayakan pada Hari Raya  Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam supaya bagi kita mudah mengingat. Yakni, bahwa misa perdana di Gereja Santo Thomas Aquinas Malang ini dirayakan pada pada hari istimewa dalam perayaan liturgi Yesus Kristus Tuhan kita Raja Semesta Alam.”

Misa perdana di bangunan Gereja St. Thomas Malang yang belum rampung.

“Kita mempersembahkan gereja ini dan mengajak kita semua supaya hidup sebagai umat yang dipimpin oleh Kristus Raja Semesta Alam, dan memohon kepada Tuhan supaya rumah ibadah ini pada akhirnya dapat menjadi  sarana kita masuk dalam kehidupan mulia.”

Menurut pantauan panitia, misa perdana dihadiri juga oleh beberapa imam Ordo Karmel dan imam Diosesan Keuskupan Malang serta sekitar 700-an umat beriman dari Paroki Santo Albertus Blimbing Malang. Juga hadir sejumlah umat perwakilan dari beberapa paroki di Dekenat Malang Kota.

Mereka  memang diundang hadir. Karena daya tampung gereja ini hanya 600 orang, maka meluberlah umat yang hadir.

Mari kolekte

Pada kesempatan ain, Romo Agus mengharapkan agar umat Paroki Blimbing khususnya untuk berkumpul di gereja ini, berkegiatan di sini dan meningkatkan jumlah uang kolekte untuk mempercepat proses penyelesaiannya.

Bangku-bangku sudah tertata.

Gereja Santo Thomas Aquinas Malang sebagai yang pertama ‘lahir’ dari Paroki Blimbing, setelah 83 tahun berdiri. Perlu juga diketahui bahwa Paroki Blimbing baru saja menyelesaikan renovasi Kapel Pagas di Singosari.

Romo Agus juga mengajak umat perwakilan dari paroki-paroki di Dekenat Malang untuk menyampaikan kepada umat di paroki masing-masing bahwa di Kota Malang ada sebuah gereja baru. Pada setiap Minggu pukul 10.00 WIB akan dilaksanakan Perayaan Ekaristi.

Giliran tugas

Romo Agus juga mengundang lingkungan-lingkungan dari paroki se-Dekenat Malang Kota untuk berpastoral di sini. Mereka dapat membantu Ekaristi dalam bentuk koor maupun tugas-tugas liturgi lainnya; termasuk juga dana-dana untuk proses pembangunan gereja ini.

Dalam sambutan sesudah Perayaan Ekaristi, Ketua DPP Paroki St. Albertus Blimbing Malang Bapak Philipus Sapto Waluyo menyampaikan bahwa tugas-tugas liturgi Gereja Santo Thomas Aquinas mulai pekan depan akan diemban oleh lingkungan: Santa Theresia, Santo Rafael, Santo Gregorius Agung dan Santo Stefanus serta mahasiswa katolik Kampus ITN Malang.

Empat lingkungan ini juga dibebastugaskan dari tugas-tugas liturgi di Gereja Santo Albertus Blimbing.

Gereja Santo Thomas Aquinas terletak di dalam Kampus II Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Batu pertama diletakkan tanggal 25 Pebruari 2017 oleh Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm. Seluruh proses pembangunan menjadi tanggungjawab umat Katolik.

Menurut Bapak FX Suherman, anggota Yayasan PU2PN, master plan Kampus ITN Malang memang menyediakan tanah untuk dibangun tempat ibadat bagi umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddis.

Sampai saat ini yang sudah terbangun adalah masjid, Gereja Katolik Santo Thomas Aquinas dalam proses pembangunan, pura juga dalam proses pembangunan.

Harapan beberapa umat yang hadir menyatakan haru, gembira bahwa sebuah bangunan Gereja Katolik hadir dan dapat dibangun dengan megah di tempat ini, semoga dapat segera diselesaikan.

Seorang umat dari paroki tetangga yang hadir sangat optimis bahwa bangku-bangku dari bambu perancah akan berubah menjadi kayu, lantai plester semen berubah menjadi marmer dalam waktu yang tidak lama lagi.

Semoga.

Kredit foto : Panitia Misa Perdana

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here