Vietnam dalam Tiga Pekan: Katedral Ayam, Jejak Gereja Katolik di Da Lat (5)

0
4,685 views

SERBA suasana Perancis juga melekat kuat di banyak tempat dimana jejak langkah Gereja Katolik hidup dan berada di Da Lat. Salah satunya tentu saja bangunan Ge Nha Tho Chanh Toa Da Lat yang lazim kemudian disebut sebagai Gereja Katedral Da Lat.

Terletak di sebuah dataran tinggi di Jl. Tran Phu, bangunan gereja katedral ini tampak “angkuh” berdiri menjulang tinggi ketika mata menatap atap bangunan yang dibumbuhi “patung” ayam jantan berkokoh. Orang sering menyebutnya Gereja Ayam Da Lat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menurut penuturan warga katolik setempat kepada Sesawi.Net, Gereja Katedral Ayam ini resmi dibangun mulai tahun 1931 dan baru bisa berdiri mejeng pada tahun 1942. Berdiri merentang dengan panjang sekitar 65 meter, lebar 14 meter dan atap menjulang ke atas dengan ketinggian 47 meter, sudah barang tentu Katedral Ayam di Da Lat menjadi pemandangan angkuh nan kokoh bila dipandang dari arah bawah, terutama di taman bunga di depan danau.

Arsitektur gereja ini dikemas dalam nafas aliran Gothik model Abad Pertengahan.

Di depan gereja namun di seberang jalan arah muka, sebuah patung besar Bunda Maria juga berdiri anggun di sebuah “taman bunga”.

Gereja lama dan baru

Namun Da Lat tak hanya menyisakan bangunan Gereja Katedral Ayam di pusat kota. Agak naik ke arah Bukit Langbiang sekitar 15 km jauhnya, sebuah gereja juga berdiri kokoh di tepi bukit. Gereja paroki yang dikelola oleh para pastor Redemptoris (CSsR) ini merupakan bangunan baru, setelah bangunan lama di seberang jalan kini teronggok tidak terawat.

Sebuah patung indah Bunda Maria di seberang jalan, persis di muka kiri bangunan gereja lama, juga “kesepian”. Kala pagi buta menerap datang di kawasan yang super dingin ini, Bunda Maria di tepi jalanan ini hanya ditemani para pedagang tradisional yang menjajakan dagangan sayuran dan makanan untuk penduduk setempat.

Le Domaine de Marie

Agak di luar kota sekitar 8 km jauhnya, juga berdiri kokoh bangunan gereja lain yang menyandang nama Le Domaine de Marie atau Rumah Kediaman Bunda Maria. Gereja ini terkesan dikemas rapi, dengan sisi luarnya menyisakan tempat khusus untuk Gua Maria yang bagus.

Persis di depan Le Domaine de Marie, mata saya terpaku pada sebuah bangunan tua yang “mirip-mirip” gereja. Ketika saya tanyakan apa bangunan tua yang terkesan tidak terawat dan penuh debu serta atapnya berantakan itu, seorang penduduk lokal dengan berbisik mengatakan, “Dulunya, ini adalah gereja!”

Sungguh tak terawat. Salib yang menandakan bangunan ini “milik” Gereja sudah diganti dengan lambang bintang yang berarti “milik pemerintah”. Omong punya omong, bangunan gereja lama ini dulunya merupakan hak milik Gereja dan kemudian “berganti milik” ketika terjadi revolusi dan perang saudara antara Vietnam Selatan dan Vietnam Utara.

Le Domaine de Marie –sebuah gereja lama bikinan tahun 1938— merupakan kompleks gerejani milik para Suster Misionaris Cinta Kasih pengikut barisan Santo Vincentius a Paolo.

Yang menarik di Le Domaine de Marie tentu saja bangunan patung Bunda Maria, warisan pemberian dari Suzanne Humbert, istri Admiral Jean Decoux yang pernah menjabat Gubernur Jenderal Indochina kurun waktu 1940-1945. Ia meninggal dalam sebuah kecelakaan di Prenn Pass menjelang masuk Da Lat dan kemudian dikuburkan di kompleks gereja ini.

Photo credit: Dalat, Vietnam (Mathias Hariyadi)

Artikel terkait:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here