5D Sambut Paskah di Paroki St. Agustinus Kubu Raya Pontianak

0
802 views
Antusiasme umat mengikuti rekoleksi sehari.

MINGGU pagi, 18 Maret 2018, halaman Gereja Paroki St. Agustinus terlihat penuh sesak dipadati oleh kerumunan massa. Pemandangan ini tidak biasa. Pemandangan riuh ini menarik perhatian, ketika penulis menyambangi Paroki St. Agustinus Kubu Raya Pontianak pagi itu.

Penulis mengamati bagaimana sekelompok massa itu saling bercengkerama begitu akrab, sesekali diselingi gelak tawa dan sapaan hangat satu sama lain.

Arwin Romana.

Antusiasme massa itu semakin terlihat, ketika memasuki aula Paroki St. Agustinus Kubu Raya, Pontianak. Mereka hadir, duduk bersama di sebuah gathering – rekoleksi khalwat sehari.

Pastor Paroki Romo Yandhie CDD mendukung penuh kegiatan rekoleksi ini. Menurut dia, setidaknya 100-an umat hadir mengikuti rekoleksi.

Kepada Sesawi.Net, Romo asal Pontianak yang pernah menjadi Provinsial CDD ini mengatakan, khalwat sehari ini digelar dalam rangka menyongsong Hari Raya Paskah yang menurut kalender liturgi Katolik akan jatuh pada hari Minggu, 1 April 2018 mendatang. “Makanya diberi nama Rekoleksi Menjelang Paskah,” ungkap romo yang piawai memainkan erhu, alat musik tradisional asal Tiongkok.

Romo Yandhie CDD berbicara di hadapan peserta rekoleksi yang terdiri dari para orang tua dan remaja. Dalam sambutannya, ia menjelaskan secara singkat tentang inti dan makna rekoleksi. Kegiatan ini, kata dia, sangat penting bagi kita semua untuk ‘berhenti’ sejenak dari aktivitas rutin dan merefleksikan hidup guna menemukan kehendak Tuhan.

Semangat 5D

Narasumber pemberi materi rekoleksi  adalah Arwin Romana, penggiat komunitas Catholic Family Ministry (CFM). Ia mengambil tema rekoleksi Facing Your Giantsbagaimana menghadapi raksasa-raksasa yang ada dalam diri kita masing-masing.

Materi rekoleksi disampaikan secara atraktif dalam dua sesi dan memfokuskan pada “5 disiplin dasar” di Gereja Katolik: disiplin doa, baca Kitab Suci, komunitas, pelayanan, dan sakramen.

“Tema ini berangkat dari pengalaman dan melihat kebutuhan umat dewasa ini, yakni bagaimana menghadapi kesulitan hidup,” ungkapnya.

Antusiasme umat mengikuti rekoleksi sehari.
Para peserta rekoleksi.

“Ada 5 disiplin yang sangat mendasar yang perlu kita miliki sebagai umat katolik, dan 5 disiplin itu saling berhubungan,” tambahnya.

Pertama adalah disiplin doa: bagaimana kita membangun relasi yang baik dengan Tuhan. Jika relasi kita dengan Tuhan harmonis yang diperkuat lagi dengan membaca Kitab Suci, maka kita juga bisa membangun komunitas dengan harmonis pula.

Dalam komunitas doa ata keluarga yang harmonis, maka buah-buah pelayanan yang baik akan tampak dalam setiap tindakan, tingkah laku dan tutur kata sehari-hari. Kemudian poin yang terakhir adalah tetaplah setia dengan sakramen-sakramen Gereja Katolik.

“Kita patut bersyukur dan bangga bahwa Gereja kita kaya akan tradisi salah satunya adalah sakramen-sakramen yang ada di gereja Katolik” pungkas Arwin.

Kepada Sesawi.Net, Arwin menyampaikan harapannya. Usai mengikuti rekoleksi ini, umat diharapkan akan semakin teguh dalam iman, rukun bersatu, penuh semangat dan  sukacita dalam pelayanan terlebih lagi siap lahir batin untuk menyongsong Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat kita. 

Kesan mereka

Rekoleksi ini memberi kesan positif bagi Maria Cinda, umat Paroki St. Agustinus. Sebagai bidan sekaligus ibu rumahtangga, ia bersyukur boleh mengikuti rekoleksi ini.

“Warga Paroki Santo Agustinus sungguh bersyukur karena pastor paroki peduli dan memberi peluang semua umat bisa bertumbuh dalam iman akan yesus Kristus,” ungkapnya.

“Umat Paroki Santo Agustinus mesti mengucapkan banyak terimakasih kepada pastornya karena diberi kesempatan bisa mengenal Yesus Kristus lebih baik sehingga kami mampu membangun hidup berdasarkan 5D,” ungkap ibu dua anak ini.

Mewakili OMK paroki, Antonius memberi kesan berikut.

”Menurut saya, rekoleksi  ini sangat bagus dan bermanfaat. Rekoleksi ini memberi banyak pelajaran.”

Ini adalah salah satu alasan kenapa ia kemudian menjadi Katolik. Sebelumnya, ia menganut kepercayaan lain dan kemudian dibabtis secara Katolik usai mengikuti katekumen di Paroki St. Demian Bengkong, Batam, tahun 2011.

Romo Yandhie CDD mendukung penuh kegiatan rekoleksi ini.

Kredit foto: Dok. Paroki St. Agustinus Kubu Raya – Pontianak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here