Pelita Hati: 13.10.2019 – Tahu Berterima Kasih

0
999 views

Bacaan Lukas 17:11-19

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.  Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”

Sahabat pelita hati,

KISAH sepuluh orang kusta yang disembuhkan Tuhan ini menyisakan pesan indah. Dari kesepuluh orang yang telah sembuh itu hanya seorang yang kembali kepada Tuhan dan menghaturkan sembah puji syukur. Orang itu adalah orang Samaria yang dikenal sebagai orang asing alias bukan orang Yahudi. Sementara itu sembilan orang Yahudi lainnya, yang dikenal sebagai bangsa pilihan, justru tidak ada satu pun yang kembali dan tak mengucapkan terima kasih. Di sinilah tergambar jelas mana yang hidup secara tulus dan rendah hati dan mana yang hidup dalam keangkuhan.

Sahabat pelita hati, 

Bukan tidak mungkin sikap kesembilan orang kusta itu mewakili sikap kita di zaman ini. Ketika kita mengalami perjuangan dan pergulatan hidup, kita tak henti datang kepada Tuhan dan memohon berkah-Nya. Namun sesudahnya kita lupa untuk mengucap syukur kepada-Nya.  Marilah kita menjadi pribadi yang  rendah hati dan tahu berterima kasih atas segala penyelenggaraan kasih-Nya. Apakah aku sudah berterima kasih di hari ini?

Bagai Merpati di atas dahan,
menyusun sarang dari dedaunan.
Bersyukurlah kepada Tuhan,
sebab kasih-Nya tak berkesudahan

dari Lereng Merbabu-Merapi, 
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here