104 Tahun RS Kusta Alverno Singkawang: Resmi Tutup, Kini Ganti Status Jadi Panti Lepra

0
1,568 views
Pertemuan bersama Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus mewakili pihak pemilik. (Sr. Maria Seba SFIC)

SALAH satu karya kasih kemanusiaan yang ditangani oleh Kongregasi Suster Fransiskus dari Perkandungan Tak Bernoda Bunda Suci Allah (SFIC) adalah membuka rumah sakit khusus bagi penderita kusta.

Rumah Sakit Kusta Alverno ini berlokasi di kaki Gunung Sari, sekitar 1,5 kilometer sebelah selatan Singkawang, Kalimantan Barat.  

Inilah karya warisan dari para suster misionaris zaman dulu.

Sejak kedatangan para Suster SFIC dari Veghel di Borneo pada 28 November 1906, penderita kusta mendapat tempat yang sangat luas di pelataran hati para suster.

Kiprah perjalanan sejarah para suster meniti lika-liku, derap langkah karya pelayanan bagi kaum marjinal ini kini merangkai usia genap 104 tahun (1917-2021).

Regulasi Permenkes tahun 2020

Namun pada tahun 2020, Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 3 tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Pada pasal 13 ayat 1 dicantumkan 14 jenis Rumah Sakit Khusus.

Dengan demikian Rumah Sakit Kusta sudah tidak diakui lagi sebagai salah satu Rumah Sakit Khusus.

Menyikapi Permenkes tersebut, Direktur Rumah Sakit Kusta Alverno, dr. Barita Ompusunggu MKM menyampaikan informasi terkait regulasi Permenkes ini kepada Dewan Pimpinan dan pengurus Yayasan Karya Kesehatan St. Vincentius.

Kenangan perayaan 100 tahun RSK Alverno tahun 2017. (Ist)

Dalam pertemuan pada tanggal 9 Januari 2021 yang juga dihadiri oleh Provinsial Kongregasi Suster SFIC, Sr Yulita SFIC, dokter yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang ini memaparkan tentang usaha yang telah ditempuh.

Antara lain telah mengajukan permohonan pengakuan atas RS Kusta kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta.

Namun tidak mendapat tanggapan.

“Oleh karena itu, hanya ada dua pilihan, yakni ditutup total atau berubah status menjadi rumah sakit umum. Keputusan ini saya serahkan kepada Dewan Pimpinan SFIC dan Organ Yayasan,” ungkap dr. Barita.

Untuk memutuskan status rumah sakit ini, maka diadakan pertemuan intern organ Yayasan dengan Dewan Pimpinan SFIC Provinsi Indonesia pada tanggal 16 Januari 2021.

Melalui diskusi panjang dan akhirnya diputuskan bahwa Rumah Sakit Kusta Alverno ditutup.

Hal yang menjadi dasar pertimbangan atas keputusan ini antara lain adalah bahwa apabila berubah menjadi RS Umum, maka akan banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Baik sumber daya manusia, sarana prasarana, akreditasi rumah sakit, dan semuanya itu memerlukan biaya yang sangat besar.

Sementara selama ini  operasional  rumah sakit hanya bergantung kepada Penyelenggaraan Ilahi melalui kebaikan para donatur.

Restu Keuskupan selaku pemilik

Berdasarkan keputusan tersebut, maka bertempat di Wisma Keuskupan Agung Pontianak pada tanggal 20 Januari 2021, diadakan pertemuan bersama Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus mewakili pihak Keuskupan Agung Pontianak sebagai pemilik.

Pertemuan ini dihadiri oleh:

  • Provinsial Kongregasi Suster SFIC: Sr Yulita SFIC;
  • Ketua Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius: Sr. Serlina Sigiro SFIC;
  • Direktur RS Kusta Alverno: dr. Barita P. Ompusunggu MKM

Rapat menyampaikan situasi, pertimbangan dan keputusan dalam pertemuan para suster sebelumnya.

Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus menyambut baik keputusan ini.

Beliau mengatakan bahwa Peraturan Pemerintah melalui Permenkes adalah hal yang mutlak dan bahwa keberlangsungan perawatan hidup para penderita kusta akan tetap terjaga di bawah pengelolaan para suster SFIC.

Dewan Pimpinan.

Resmi ditutup

Setelah hampir 104 tahun berdiri sebagai rumah sakit kusta, kini tibalah saatnya para suster SFIC harus mengakhiri nama besar itu dengan rasa syukur.

Maka berdasarkan surat keputusan Uskup Agung Pontianak No. 80/SKR.KAP/III/2021, terhitung tanggal 1 Maret 2021, maka Rumah Sakit Kusta Alverno Singkawang Milik Keuskupan Agung Pontianak ditutup (secara penuh).

Keputusan ini dibacakan secara resmi di hadapan seluruh karyawan RS Kusta Alverno.

Seluruh karyawan RSK Alverno Singkawang, Kalbar. (Sr. Maria Seba SFIC)

Pelayanan tetap berlanjut

Penutupan secara resmi RSK ini dibawa dalam misa syukur di Kapel RS Kusta Alverno yang dipersembahkan oleh Sekretaris Keuskupan Agung Pontianak, Pastor Pius Barces CP pada tanggal 7 Maret 2021.

Mewakili pihak Keuskupan selaku pemilik, Pastor Barces CP -demikian panggilan akrabnya- menyampaikan harapan bahwa walaupun Rumah Sakit Kusta telah ditutup secara resmi, namun perawatan bagi para penderita kusta tetap diteruskan.

Dan pihak Keuskupan Agung Pontianak mendukung penuh.

Sekretaris Keuskupan Agung Pontianak Pastor Pius Barces CP memimpin misa syukur penutupan resmi RSK Alverno Singkawang. (Sr. Maria Seba SFIC)

Ungkapan senada disampaikan pula oleh Provinsial Kongregasi Suster SFIC Sr. Yulita Imelda SFIC.

Misi dan semangat akan terus berlanjut.

Para suster tetap melayani dan memelihara mereka lewat Panti Lepra Alverno yang sejak tahun 2019 telah resmi menjadi bagian dari Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius.

“Dengan demikian, misi dan semangat pelayanan para suster pendahulu yang termuat dalam Konstitusi: Dasar Spiritual Bab I tentang Semangat Kongregasi tetap diteruskan.

Karena tertulis demikian, “Sebab Suster–suster dipanggil untuk menyembuhkan yang terluka, menyatukan yang remuk, dan memanggil kembali yang tersesat.”

Agar pelayanan bagi mereka yang sakit kusta dapat semakin dimaksimalkan, maka diperlukan tenaga suster untuk menangani karya misi ini.

Dalam kesempatan ini pula, Suster Provinsial SFIC membacakan Struktur Pengurus Panti Lepra Alverno periode lima tahun ke depan.

Berikut Struktur Pengurus Panti Lepra Alverno periode 2021-2025:

  • Ketua: Sr. Yosepha Eang SFIC.
  • Sekretaris: Sr. Maria Seba SFIC.
  • Bendahara: Sr. Edita Sejong SFIC.
  • Anggota I: Sr. Barbara Bribin SFIC.
  • Anggota II: Sr. Helga SFIC.
Provinsial Kongregasi Suster SFIC, Sr. Yulita Imelda SFIC menyerahkan cinderamata kepada Direktus RSK dr. Barita. (Sr. Maria Seba SFIC)

Ucapan terimakasih

Ketua Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius Sr. Serlina Sigiro SFIC menyampaikan ucapan terima kasih kepada dr. Barita Ompusunggu MKM yang selama empat tahun terakhir ini menjadi Direktur RS Kusta Alverno.

Juga disampaikan terimakasih kepada para tenaga medis lainnya dr. Nurtanti Indriyani MPH, dr Henry SpPd, dr. Teguh Alánsyah Sp.KK, dr. Yosi Sp.KK dan Sdr.Apt. Oktabima S.Farm dan semua karyawan yang selama ini ini turut membantu di RS Kusta Alverno.

“Pengurus Yayasan memutuskan bahwa delapan orang tenaga non medis dan dua  tenaga perawat tetap tinggal dan melayani di Panti Lepra Alverno. Sementara, empat orang tenaga perawat dipindahkan tugaskan ke RS Santo Vincentius, namun salah satu di antara mereka yakni Sdri. Milda yang sudah menjadi rekan kerja kita sejak tahun 1998 mengundurkan diri,” ungkapnya.

Demikianlah kisah perjalanan misi cinta kasih terhadap para penderita kusta yang akan teruskan di Panti Lepra Alverno.

Ibaratnya, hanya berganti baju, sebab semangat misi, spirit, cinta dan pelayanan terhadap pasien kusta tetap sama seperti semula.

Para suster kembali ke jalan yang semula, sama seperti sebelum adanya RS Kusta Alverno.

Acara dilanjutkan dengan ramah tamah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here