Apa Tindakan yang Pantas dan Sebaiknya Dilakukan Saat Hosti Terjatuh?

5
10,609 views

SAYA  relatif baru menjadi Katolik dan sungguh malu ketika pada perayaan misa minggu, saat komuni, imam meletakkan hosti di tangan saya. Ketika saya masukkan ke dalam mulut, hosti  terjatuh ke lantai tanpa sengaja dan tidak saya sadari. Saat saya berjalan menuju bangku, seorang umat yang hadir di situ menghentikan langkah saya, ia menunjuk pada hosti yang terjatuh di atas lantai.

Saya sangat terkejut dan bingung. Segera saya ambil dan kembali menuju bangku. Orang yang menghentikan saya tampaknya kurang senang dengan tindakan ini dan saya sedih sepanjang minggu atas apa yang harus saya lakukan. Saya bingung dan bertanya bagaimana seharusnya saya bersikap.

Sepanjang waktu saya terganggu oleh pikiran itun. Tidakkah lebih tepat jika orang yang duduk di deretan depan yang memungutnya atau apakah saya telah bertindak berlebihan atas satu hal yang tidak saya pahami? Saya mengerti akan kudusnya hosti, hanya tidak tahu sikap yang pantas bila menghadapi peristiwa tersebut. Dengan hormat saya mohon petunjuk.

Seorang pembaca ACH

Pertanyaan ini memicu banyak pendapat. Pertama, apa yang harus dilakukan orang ketika hosti kudus atau potongannya tanpa sengaja jatuh ke  lantai? Insiden ini kerap terjadi bahkan oleh imam  atau pelayan komuni sekalipun karena sikap penerima hosti yang canggung atau hati-hati secara berlebihan.

Kadang-kadang hosti lengket karena lembab lalu ketika diambil “meloncat” keluar dari siborium dan jatuh ke lantai. Tentu, orang yang membagikan atau menerima komuni kudus (yang saleh) akan merasa bersalah.

Dalam keadaan ini, sebaiknya imam atau pelayan komuni segera memungut dan memastikan tak ada serpihan-serpihan yang tertinggal di lantai. Jika terlihat serpihan, ambillah kain linen untuk menutupi tempat hosti yang jatuh lalu bersihkan tempat itu dengan air sesudah misa. Imam atau pelayan komuni bisa segera menyantap hosti kudus atau menyisihkannya. Sesudah komuni serpihan yang sulit diambil itu dilarutkan dalam sacrarium (bak khusus dalam sakristi yang langsung mengalir ke tanah, bukan ke pipa pembuangan air). (Lihat Pedoman Umum Misale Romawi, no. 280).

Biasanya, umat yang menjatuhkan hosti kudus segera mengambilnya dan menyantapnya. Dan biasanya akan ada serpihan yang tertinggal. Karena itu, imam atau pelayan komuni dan penerima hosti harus cermat.

Kedua, kejadian seperti yang diutarakan harus diperhatian dan dicermati.

1. Para imam dan pelayan komuni wajib selalu siaga dan waspada selama pembagian komuni kudus, memastikan bahwa penerima menyantap seluruh hosti kudus dan segera melakukan penanganan yang tepat jika insiden terjadi.

2. Ketika menyambut komuni kudus, penerima wajib membuka mulut agar hosti kudus dapat dimasukkan dalam mulut dengan aman atau mengatur tangan secara pantas agar hosti kudus dapat diterima dengan aman. Setelah menerima hosti di tangan, ambil satu langkah ke samping, dengan tetap menghadap altar santaplah komuni kudus, baru berbalik menuju bangkunya.

Sebagian besar insiden dalam komuni terjadi karena orang terlalu cepat berbalik menuju tempat duduk tanpa memberikan perhatian yang cukup dalam menerima Kristus. Lebih baik berhenti sejenak untuk menerima hosti kudus, mengucap syukur dan menyantapnya, daripada bergegas, seperti di antrian cafeteria, dan berisiko menjatuhkan hosti kudus.

Sebaiknya tidak menyantap komuni sambil berjalan atau menghadap bangku. Sayang, di banyak paroki, pembagian komuni kudus telah berubah menjadi antrian gerak cepat umat daripada mempersilakan orang bersatu dengan Kristus melalui sakramen yang amat berharga ini.

Yang terakhir, bila melihat hosti kudus jatuh atau mungkin potongannya yang kecil terjatuh di lantai, kita wajib memungutnya dan memberikannya pada imam di saat yang tepat, mungkin di akhir komuni ketika imam bersiap membersihkan piala.

Bisa jadi pertanyaan di atas menunjukkan betapa Anda bingung harus berbuat apa saat hosti terjatuh dan berpikir soal higienitas. Mungkin juga merasa kurang senang meski kejadian itu tidak disengaja. Bisa jadi juga karena terlalu sering melihat orang dengan serampangan dan sembrono menyambut komuni kudus, memperlakukan hosti kudus lebih sebagai cookie daripada Tuhan dan Juru Selamat.

Insiden yang terjadi seputar pembagian dan penerimaan komuni kudus bukan tidak mungkin terjadi. Kita semua wajib berhati-hati. Karena itu, jangan serampangan dan sembrono saat menyambut komuni kudus. Kita wajib menyambut komuni kudus dengan hormat dan hati-hati. Ingat, ini adalah kesempatan istimewa Anda sekaligus hak yang teramat luar biasa bisa menyambut tubuh, darah, jiwa dan Ke-Allah-an Juruselamat kita yang sungguh hadir dalam Ekaristi Kudus.

Oleh: Romo William P. Saunders (He is dean of the Notre Dame Graduate School of Christendom College in Alexandria and pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls).

Sumber: Straight Answers: The Proper Response in Handling a Fallen Host by Fr. William P. Saunders, Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2000 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com

Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas izin The Arlington Catholic Herald.

5 COMMENTS

  1. ” Ketika terjatuh”

    by Djuliawati Agusirwan

    ketika terjatuh
    lekaslah bangun

    ketika terjatuh
    jangan biarkan tergeletak

    ketika terjatuh
    cepatlah menjamah kembali

    ketika terjatuh
    serpihan dalam tangan
    julurkan lidahmu
    dengan hati hati
    dan
    rasa hormat

    ketika terjatuh
    ke bawah
    ambillah segera
    tanpa
    memikirkan ada kuman atau tidak
    segeralah mengambil kembali
    sebab
    DIA menyamar dalam
    rupa
    hosti kudus

    ketika teman mu jatuh
    jangan tinggalkan
    namun
    angkatlah dia berdiri
    jangan mendorong dia lagi
    namun
    angkatlah dengan cintamu
    yang sudah disemaiNYA

    ketika terjatuh
    cepatlah bangun
    supaya
    jangan lama lama tergeletak

    jatuh itu suatu peristiwa
    yang
    bisa diperbaiki
    yang
    bisa dibetulkan

    ach……jatuh serpihan suci
    jangan di buang ke tong sampah
    tanamlah dengan sikap hormat

  2. Saya di NL sering membantu menerimakan Hostie dan pernah terjadi bahwa seorang umat yg sudah usia lanjut karena gemetar tangannya mengakibatkan Hosti-nya terjatuh. Diapun sudah begitu rapuh untuk bisa membungkuk mengambilnya dari lantai, tapi umat yg berdiri dibelakangnya sangat attent cepat sekali membantu mengambilnya. Saya salut dengan kepedulian itu yg pasti juga karena imannya yang dalam, bahwa itu tubuh Christus.

  3. Terima kasih atas tambahan informasi dan pengertian dalam tulisan ini. Terima kasih dengan puisinya. dan salut atas sebuah contoh tindakan yang tepat. salam hormat: AYP

  4. “ Awal mula “

    By Djuliawati Agusirwan

    Awal mula
    Pertama kali menyambutNYA
    Dalam rupa Hosti Kudus
    Itu dasar alas dari muasal
    Keyakinan misteri iman
    Hosti Kudus bukan roti bulat putih beragi
    Namun
    Bukan lagi roti bulat tak beragi

    Tak ada lagi tanya
    Akan perubahan penjelmaanNYA
    Yang menyata di dunia ini

    Tak ada lagi sikap
    Tak hormat kala menyambutNYA

    alas dasar bimbingan
    Sambut pertama
    Itu yang perlu di letakkan
    Dalam dasar paling dalam
    Di dalam setiap hati

    Tak ada tanya lagi
    Tak ada lagi keraguan
    PenjelmaanNYA dalam hosti kudus
    Kala sambut baru
    Kala sambut tiap hari
    Kala sambut tiap minggu
    Kala sambutNYA
    Dalam waktu misa
    Dalam waktu sehat dan sakit
    DIA tetap menemani umatNYA

    Kala pertama sambut baru
    Itulah asal muasal
    Bagaimana menghormatiNYA
    Sudah terjadi dalam sanubari
    Sudah terjadi dalam sikap

    Hmmmmmm asal muasal sambut pertama
    Poros rasa hormat yang tertata
    Dalam sikap hati
    Ddalam sikap laku

    Hmmmmmmmm

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here