Empat Uskup di Guangdong Hilang Digaruk Polisi Rahasia

0
1,373 views

AsiaNews Italia

LANTARAN bersuara keras terhadap rencana Beijing yang akan menahbiskan seorang uskup tanpa “campur tangan” Tahta Suci hingga kemudian disebut “tahbisan ilegal”, empat uskup katolik di Provinsi Guangdong (Guangzhou) di wilayah Cina Selatan dilaporkan telah “digaruk” polisi rahasia.

 

Menurut laporan Jian Mei dan W. Zhicheng dari AsiaNews (www.asianews.it), hingga Senin (11/7) malam ini, keempat uskup China yang dilaporkan “hilang” itu belum diketahui keberadaan .
Keempat uskup katolik yang loyal kepada Vatikan itu dilaporkan hilang “diculik” oleh polisi rahasia China sejak Minggu (10/7), setelah mereka bersikeras dan bergeming menolak desakan Beijing agar “mengakui” rencana tahbisan uskup di Shantou dalam beberapa hari mendatang ini.

Di Provinsi Shenyang, Uskup Pei Junmin yang dirancang Beijing untuk memimpin upacara penabisan ilegal itu dilaporkan mati-matian dihalang-halangi oleh para imam dan seluruh umat agar uskup mereka ini jangan sampai mau tunduk terhadap keputusan Beijing atas keinginannya mau menahbiskan uskup sesuai pilihan mereka tanpa persetujuan Roma.

Hak prerogatif Tahta Suci
Padahal, dalam Hukum Kanonik Gereja Katolik tegas-tegas dinyatakan bahwa pengangkatan uskup sepenuhnya merupakan hak prerogatif Tahta Suci tanpa embel-embel campur tangan pemerintah negara dimana uskup tersebut berada. Atas sikap “bandel” tersebut, pemerintah Beijing menuduh para uskup yang loyal kepada Tahta Suci dan Roma “telah sengaja memecah belah Gereja di China”. (http://www.asianews.it/news-en/Police-kidnap-bishops-of-Guangdong-to-force-them-to-take-part-in-illicit-Shantou-ordination-22064.html)

Laporan AsiaNews menyebutkan, hilangnya empat orang uskup di Provinsi Guangzhou itu ditengarai sebagai langkah diam-diam untuk membujuk para pejabat gereja lokal di wilayah China bagian selatan. Tujuannya agar mereka akhirnya mau mengeluarkan sikap mendukung keputusan Beijing mengangkat Romo Huang Bingzhang sebagai uskup terpilih atas rekomendasi sepenuhnya Beijing.
Menurut rencana, tahbisan uskup atas diri Romo Bingzhang akan berlangsung tanggal 14 Juli di Shantou.

Tak tahu dimana
Sumber-sumber di Guangzhou menceritakan kepada AsiaNews di Roma bahwa keberadaan empat uskup yang digaruk polisi rahasia tersebut hingga ini tidak diketahui. Monsinyur Liang Jiansen –Uskup Jiangmen—dilaporkan “hilang diculik” Sabtu malam. Ia menerim tahbisan uskup di bulan Maret 2011.

Monsinyur Liao Hongqing dari Keuskupan Meizhou dan Monsinyur Yongda dari Keuskupan Zhanjiang juga dilaporkan “hilang” kemarin. Uskup Joseph Junqi dari Keuskupan Agung Guangzhou malah terlebih dahulu “lenyap” sejak beberapa hari sebelumnya.

“Umat katolik di wilayah Guangzhou tanpa henti mendoakan para uskup mereka dan tak lupa pula berharap agar para imam juga tetap berikrar setia kepada Tahta Suci pada masa-masa kritis seperti sekarang,” demikian laporan AsiaNews.

Mathias Hariyadi, penulis dan anggota redaksi Sesawi.Net.
Sumber: AsiaNews Italia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here