In Memoriam Pastor Martin van Ooij SCJ: Truly, This Man is a True, Real, Genuine Priest (1)

0
662 views
RIP Romo Antonius Martinus van Ooij SCJ (Ist)

JIKA Santoso tidak ketemu dia, mungkin Santoso tidak akan menjadi seorang imam biarawan Dehonian. Sosok, sikap, cara hidup dan kesaksiannya sebagai imam biarawan Dehonian begitu real, true and genuine. Dia adalah seorang imam yang sejati.

Setiap berjumpa dengan pribadi ini, selalu disambut dengan senyum, tatapan tajam, gengaman tangan yang hangat dan dekapan dari seorang bapa dan gembala yang baik. Siapa pun diterimanya dengan posisi yang sama. Tidak ada yang dibedakan dan dianak-tirikan.

RIP Pastor Antonius Martinus van Ooij SCJ, Misionaris di Indonesia dan India

Sebagai pencetus, pelaksana, dan pembimbing Retret Kerajaan Allah, beliau telah memghadirkan “Kerajaan Allah” itu hadir dan dekat di tengah masyarakat.

Mereka yang punya “posisi” dan tinggal di balik tembok biara, diajaknya sebentar keluar untuk melihat “Kerajaan Allah” di tengah masyarakat yang miskin, kecil, dan lemah. Dan saat itu, kami, anak-anak kecil ini hanya bisa menyaksikan dan ikut bergembira saja, karena bisa melihat frater, suster, bruder dan romo yang tinggal di rumah kami …

Dia punya “aura” yang kuat untuk menyentuh hati kami akan panggilan Tuhan. Ada cokelat, permen, buku dan alat-alat tulis yang dijadikan olehnya sebagai “magnet” bagi kami untuk ikut cara hidup dia dan menjadi anak-anak yang maju dan tekun dalam belajar. Tidak terhitung, berapa kali namanya disebut sebagai “inspirator, motovator dan teladan” dalam menjawab panggilan Tuhan.

Dia seorang pendoa yang luar biasa. Telinganya begitu “peka” akan suara Roh Kudus. Hatinya selalu diarahkan kepada Tuham dalam Doa Harian, Adorasi, Meditasi dan Ekaristi.

Dia adalah sosok yang berwibawa dan rapi dalam berpakaian. Tahun-tahun terakhir, dia banyak memakai baju batik lengan pendek. Tampak dia tambah ganteng dan gagah.

“Romo Pan Ooy”, begitulah sejak kecil kami memanggilnya. Terimakasih atas kesaksianmu sebagai imam-Nya.

Saya, sungguh bersyukur bisa berjumpa denganmu. Sejak mendengar berita kematianmu, sulit bagiku untuk bisa menerimanya, karena sebenarnya satu bulan lagi saya rindu untuk mengunjungimu.

Tetapi, engkau memilih hari yang “begitu baik”.

  • Engkau memilih hari setelah satu hari dirimu merayakan Hari Ulang Tahun Imamatmu yang ke-55.
  • Engkau memilih hari Vigili Parayaan Kabar Sukacita.
  • Dan engkau memilih hari menjelang pekan suci.

Nampaknya, engkau telah siap menuju “Kota Yerusalem Surgawi”. Lepas dari apa yang terjadi di sekitar kematianmu, yang jelas Tuhan, Sang Pemberi Hidup begitu mengasihimu.

Selamat jalan “Romo Pan Ooy”.

Saya akan meneruskan “Api dan semangat misimu”, khususnya untuk lebih “peka mendengarkam suara Roh Kudus.

Truly, this man is real, true, and genuine priest.

Hong Kong 25 Maret 2018 – Sou Hei Lohk

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here