HARI Senin, 11/6/18 tepat pukul 10.00 WIT, Bapak Uskup Mgr. Hilarion Datus Lega memimpin Perayaan Ekaristi requiem bagi kemuliaan jiwa Pastor Yosef Lambertus Sena Pr di Gereja Katedral Kristus Raja, Sorong.
Ada 16 imam ikut bergabung dalam konselebrasi, termasuk di antaranya Vikjen Romo Lewi Ibori OSA dan Sekretaris Keuskupan Romo Yerry RumlusPr.
Tidak kurang dari seribu umat memenuhi bangku gereja dalam misa requiem tersebut, termasuk di antaranya ratusan Orang Muda Katolik (OMK) se-TPW yang mengidungkan lagu-lagu Gregorian dalam ekaristi tersebut. Nampak wajah-wajah duka dari para umat dan OMK yang sangat kehilangan atas kepergian Pastor Jo Sena yang selama ini amat dekat dengan mereka.
Misionaris Domestik di Papua
Dalam homilinya, Bapak Uskup Datus mengawalinya dengan memberi kronologi singkat hidup dan karya almarhum Pastor Jo Sena. Ia meninggalkan kita secara mendadak dalam usia yang sedang produktif, 44 tahun. Ia pun juga akan merayakan 15 tahun imamat pada tanggal 29 Juni ini.
Pastor Yos Sena lahir di Kupang tanggal 19 Maret 1974. Dalam perjalanan panggilannya sebagai imam, ia ditahbiskan oleh Mgr. Piet Turang pada tanggal 29 Juni 2003. Setelah menjalani tugas dan karya selama empat tahun di Kupang, Pastor Yos Sena diutus ke Sorong menjadi misionaris domestik dan membantu karya pastoral di Keuskupan Manokwari-Sorong.
Diawali dengan bertugas sebagai formator di Seminari Menengah Petrus van Diepen, Aimas, Kabupaten Sorong. Kurang lebih sembilan tahun terakhir, ia berkarya pastoral di Paroki Maria Bintang Laut (MBL) Doom yang wilayahnya meliputi Kepulauan Raja Ampat (Stasi Waisai Raja Ampat dan Misool).
Di samping menjalani tugasnya sebagai pastor paroki, ia juga mengemban tugas mulia sebagai pendamping OMK di Komisi Kepemudaan Keuskupan Manokwari-Sorong. Ia terlibat secara aktif dalam persiapan dan penyelenggaraan 2nd Indonesian Youth Day (IYD) di Manado dan 7th Asian Youth Day (AYD), bahkan juga terlibat untuk mempersiapkan World Youth Day (WYD).
Demikian cetus Bapak Uskup Datus.
Dia yang merencanakan dan menyelenggarakan
Masih dalam homilinya, Bapak Uskup Datus mengajak seluruh umat untuk menyadari bahwa penyelenggara hidup dan kehidupan adalah Allah dan manusia hanya berserah diri. Usia 44 tahun terbilang masih muda dalam sejarah perjalanan hidup manusia. Dan kematian mendadak sebagaimana dialami oleh Pastor Yos Sena adalah pelajaran berharga untuk kita.
Kita tak pernah mengerti dan menyelami rencana besar Tuhan untuk hidup kita dan hanya bisa bertanya:
- Mengapa dalam usia yang masih produktif Tuhan memanggilnya?
- Mengapa pada saat tenaganya masih dibutuhkan banyak pihak Tuhan memanggilnya?
- Mengapa Tuhan memanggil pada saat usia muda? Belajar dari pengalaman iman umat Israel sebagaimana diserukan oleh Nabi Yesaya kita hanya bisa berkata, “Dialah yang merencanakan dan menyelenggarakan segala sesuatu dan manusia hanya siap dan berserah diri.”
Menggumpalkan ketahanan iman
Sikap iman yang harus dibangun untuk menanggapi peristiwa kematian yang tidak kita duga sebelumnya adalah menggumpalkan ketahanan iman.
“Marilah menggumpalkan ketahanan iman bahwa setelah hidup di dunia masih ada hidup yang abadi. Hidup di dunia hanyalah media bagi hidup abadi itu. Oleh karena itu, kenang-kenangan indah kita bersama Pastor Yos Sena semoga dapat mengatasi perkabungan dan kesedihan kita Jika demikian, kita bisa membangkitkan semangat dan hidup kita untuk melanjutkan jejak-jejak kehidupan pastor Yos Sena, sehingga tak terasa ia meninggalkan kita,” demikian Bapak Uskup Datus mengakhiri homilinya.
Setelah Perayaan Ekaristi usai, umat diberi kesempatan untuk memberi penghormatan terakhir selama kurang lebih sejam. Tepat pukul 13.00 WIT jenazah Pastor Yos Sena dibawa menyebarang ke Gereja Maria Bintang Laut di Pulau Doom untuk disemayamkan selama satu malam.
Sore hari (Senin, 11/6/18) pukul. 17.00 WIT diadakan ekaristi requiem bersama umat Paroki Doom dan esok pagi (Selasa,12/6/18) pk.07.00 WIT, jenazah Pastor Yos Sena diterbangkan ke Kupang.
Selamat jalan Pastor Yos Sena, doa kami mengiringimu menuju kediaman abadi di surga.
RIP Pastor Yos Sena Pr Terkena Serangan Jantung, Imam Diosesan Kupang Berkarya di Sorong (1)