Tahun A-2. Minggu Biasa XVIII
Selasa 4 Agustus 2020.
Bacaan: Yer 30:1-2.12-15.18-22; Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23; Mat 15:1-2.10-14
Renungan:
MELALUI Yeremia, Allah mengungkapkan kondisi Yehuda yang sakit parah dan tak tersembuhkan karena dosa dan mereka berkeluh kesah :Mengapa engkau berteruak karena penyakitmu? Mengapa engkau mengaduh karena kepedihanmu sangat payah? Dalam situasi tanpa harapanpun, Allah berkenan dan sanggup memulihkan dan membangun kembali Yehuda. Hal yang mustahil terbayangkan setelah mereka pulang dari pembuangan Babel dan melihat kehancuran total negaranya. Mereka harus membangun kembali mulai dari nol bahkan minus, tetapi janji Allah melalui Yeremia menjadi semangat untuk bangkit kembali.
Membangun kembali hidup, pekerjaan, atau keluarga kita yang runtuh dan hancur kadang harus dimulai dari “nol” atau “minus”, apalagi ketika kita tidak cukup mempunyai sumber daya. Yang bergumul adalah perasaan tidak mampu, tidak berdaya dan berat. Jika berpikir tantangan dan rasa berat, maka kitapun tidak akan mampu melangkah. Pada saat seperti ini kita perlu berpegang pada janji Tuhan dan impian yang Ia berikan kepada kita. Impian buruk jadi hantu dalam hidup kita; tetapi impian baik menjadi semangat dan pemicu kita untuk bangkit dan berjuang. Tuhan mempunyai caraNya tersendiri untuk menata hidup kita. Jadi jangan pernah kita mengatakan bahwa hidup kita sudah selesai dalam “sad ending”; Hidup kita berakhir dalam “happy ending” yang ditatakan Tuhan untuk kita. Dikatakan dalam Yeremia 29 bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kemalangan.
Kontemplasi:
Gambarkanlah bagaimana sabda Allah menjadi penyemangat bangsa Yehuda untuk membangun kembali negaranya yang hancur.
Refleksi:
Apakah aku berani bangkit dari keterpurukan dan kehancuran dalam hidup, pekerjaan dan keluarga; membangkitkan impian Tuhan dan terus berjuang dengan pantang menyerah?
Doa:
Ya Bapa, semoga kami tidak berhenti pada keterpurukan, tetapi berani bangkit untuk mewujudkan impian yang Engkau miliki untuk hidup kami.
Perutusan:
Jangan menyerah dan berputus asa. Tetaplah mempunyai dan membangun impian baik dalam hidup anda.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)