Lulus Ujian Hidup

0
253 views
Malaikat Rafael diutus Allah kepada Tobit

Bacaan 1: Tob 12:1. 5-15. 20

Injil: Mrk 12:38-44

Dalam keseharian kadang masalah demi masalah datang berganti. Sebagai orang beriman, harus bijak menanggapi semua yang terjadi itu. Sering orang mengeluh, mengapa Tuhan membiarkan semua masalah itu terjadi.

Padahal sudah berusaha hidup dengan benar, rajin ibadah dan berdoa pada Tuhan. Namun di sisi lain, kadang melihat orang lain (yang menurut pandangan pribadi kehidupan rohaninya tidak terlalu baik) hidup seperti nyaman-nyaman saja bahkan lebih sejahtera.

Timbul irihati dan merasa ditelantarkan Tuhan.

Tobit hari ini mengajarkan bagaimana menghadapi masalah-masalah dalam hidup. Meski musibah datang silih berganti dalam hidupnya, terakhir ia dibuat tak berdaya dalam kebutaan. Namun Tobit tetap hidup dalam kesalehannya dan tetap setia dalam iman.

“Ketika engkau tidak ayal-ayalan dan bangkit serta meninggalkan makananmu untuk pergi mengapani mayat itu, maka aku diutus untuk mencobai engkau.

Lagipula aku diutus oleh Allah untuk menyembuhkan baik engkau sendiri maupun Sara, menantumu.”

Demikian kata Malaikat Rafael saat menyingkapkan maksud kedatangannya.

Tobit pun lulus dari ujian cobaan hidup.

Ia mendapatkan kembali kesejahteraannya, kebahagiaannya dan disembuhkan dari kebutaan serta Sara menantunya dilepaskan dari pengaruh setan Asmodeus. Itulah ganjaran tetap setia pada Tuhan meski harus mengalami penderitaan.

Dalam tradisi Yahudi, janda dianggap orang yang lemah karena sudah tidak memiliki orang (suami) yang menghidupinya sehingga biasanya miskin.

Tuhan Yesus menggunakan fenomena janda miskin untuk mengajar para murid-Nya, apa arti setia pada Tuhan.

Janda itu, tetap patuh melaksanakan kewajiban mempersembahkan saat beribadah dari apa yang dimiliki dari kekurangannya. Mungkin setelah memberi persembahan ia tidak lagi bisa beli sesuatu untuk dimakan.

Sedangkan banyak orang kaya yang datang beribadah memberi dari kelimpahannya.

Kedua persembahan itu tentu saja tidak bisa dibandingkan. Namun ternyata Allah tidak melihat nilai persembahan tetapi dari ketulusannya.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.”

Hal ini juga untuk menyindir kemunafikan kaum berjubah, yaitu para ahli Taurat. Perilaku kesehariannya tidak sesuai dengan kereligiusannya.

Pesan hari ini

Bagaimana kamu menghadapi setiap masalah yang datang silih berganti dalam kehidupanmu? Mari belajar dari Tobit.

“Setia bukanlah sebuah pilihan, tetapi prioritas. Kesetiaan adalah segalanya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here