Makna Simbolis Sebuah Teladan

0
574 views
Ilustrasi - Yesus membasuh kaki murid. (Ist)

Bacaan 1: Kel 12:1-8. 11-14
Bacaan 2: 1Kor 11:23 – 26
Injil: Yoh 13:1 – 15

PERPISAHAN itu sesuatu yang sungguh menyakitkan, terutama dengan orang yang sungguh dikasihi. Ada perjumpaan dan ada pula perpisahan dalam hidup.

Ada kenangan dan juga teladan yang ditinggalkan.

Secara berbeda, Yohanes mengisahkan perpisahan Tuhan Yesus dengan para murid dalam perjamuan malam terakhir sebelum Paskah Yahudi.

Yohanes sepertinya lebih menonjolkan makna simbolis dari peristiwa tersebut daripada mengungkapkan kata-kata yang kemudian menjadi landasan “konsekrasi” dalam Ekaristi.

Dalam peristiwa perjamuan malam terakhir, Yesus ingin menunjukkan betapa Ia sungguh mengasihi para murid sampai pada kesudahannya.

Yesus memberi teladan melalui sebuah pekerjaan hamba (melayani) yang harus diikuti para murid kelak saat Yesus sudah pergi.

Pembasuhan kaki menjadi sesuatu yang penting, karena melambangkan:

  • Kematian-Nya sebagai hamba.
  • Pembaptisan (pembersihan), agar dapat ambil bagian dalam kematian-Nya yang menyelamatkan.
  • Peranan hamba yang harus saling melayani, sebagai ungkapan kasih.

Itulah makna simbolis dari teladan yang ditinggalkan Tuhan Yesus.

“…sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”

Sebuah perpisahan yang tentu berat bagi para murid-Nya.

Perintah ini juga diajarkan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus. Dalam kondisi jemaat yang sedang terpecah oleh banyaknya pengajar Kristen, mereka dipersatukan dalam peristiwa Ekaristi.

Paulus mengutip kalimat yang Yesus ucapkan dalam injil sinoptik, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” (ada tambahan “yang diserahkan bagi kamu”).

Bahwa setiap kali umat Kristiani mengadakan perjamuan Ekaristi maka mereka telah mewartakan kematian-Nya sambil menantikan kedatangan-Nya kembali.

Tiga tahapan waktu telah disatukan dalam peristiwa ini, masa lalu (Perjamuan Akhir asli), masa kini dan masa mendatang (parousia).

Dalam bacaan pertama, dikisahkan bagaimana Paskah Yahudi mula-mula dimulai. Paskah yang berarti “Tuhan lewat”, menjadi tanda keselamatan bagi bangsa Israel di Mesir, melalui tanda darah di tiang pintu, ambang batas rumah-rumah orang Yahudi.

“Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.”

Pesan hari ini

Tuhan telah meninggalkan sebuah teladan untuk terus dilakukan, yaitu saling mengasihi. Pembasuhan juga memiliki makna pembersihan agar layak hidup bersama Kristus.

“Perpisahan itu ada agar kita bisa menghargai sebuah pertemuan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here