Membantu Sesama Lewat Belajar

0
225 views
Mahasiswa Unair mengajar anak-anak. (Ist)

PADA tanggal 13 Oktober 2018, kami mengikuti kegiatan OMK Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria di Kepanjen, Surabaya. Dengan tujuan pemenuhan tugas mata kuliah Agama Katolik, kita melakukan kegiatan yang berkaitan dengan iman, sosial, politik, hukum, HAM, dan masyarakat.

Dari topik di atas, kami memilih topik tentang HAM, karena menurut kami pemenuhan HAM pada masyarakat Indonesia masih dianggap suatu hal yang minim dan tidak terlalu di perhitungkan pemerintah.

Berdasarkan pendapat itu, kami bertujuan membantu dalam pemerataan HAM. Maka, kami mulai melihat dari kejadian umum yang banyak dan memprihatinkan yaitu pendidikan.

Pendidikan di kancah Indonesia masih merupakan sebuah yang hal yang kurang diperhatikan. Padahal, kualitas pendidikan sebenarnya sangat mempengaruhi kemajuan dan kualitas suatu bangsa.

Sesuai kutipan dari Surat St. Paulus kepada umat di  Roma 14:17-18, bahwa “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.” 

Melayani

Maka, sebagai bentuk perwujudan iman, sudah selayaknya umat katolik memberi pelayanan pada sesama yang kurang mampu. Pelayanan tersebut dapat diwujudkan dengan cara membantu mereka membantu anak-anak belajar.

Kami memulai kegiatan kami dengan datang ke sebuah kampung kecil yang terletak di Jalan Tambak Asri, Surabaya. Kampung itu terletak di daerah yang susah dijangkau, sehingga kami harus berjalan kaki ke sana.

Mahasiswa Katolik terjun ke lapangan dengan mengajar.

Saat kami sampai di lokasi, anak-anak sudah siap belajar di teras rumah. Melihat semangat mereka, kami pun tersenyum dan ikut bersemangat.

Pada awalnya kami mulai memberikan beberapa pelajaran pada anak-anak tersebut .dalam prasarana dan sarana yang kurang memadai. Meskipun begitu, mereka masih terlihat sangat antusias terhadap pembelajaran yang kita berikan. Antusiasme anak-anak tersebut terbukti dengan mereka yang terus menjawab dan aktif dalam setiap pertanyaan. Mereka juga selalu memperhatikan materi yang kami berikan.

Terkadang, mereka bercanda dengan satu sama lain, tetapi, jika saatnya serius, mereka dapat fokus dalam belajar. Jika ada yang salah menjawab, anak-anak itu juga langsung berusaha memperbaikinya sendiri.

Mengalami hal itu, kami merasa senang dapat berkenalan sekaligus membantu mereka. Namun, di satu sisi, kami merasa sangat prihatin terhadap kondisi mereka. Anak-anak itu begitu gembira dan semangat dalam belajar.

Akan tetapi, fasilitas pendidikan yang mereka dapatkan kurang mampu membantu mereka. Mungkin, jika diberikan bantuan pendidikan, mereka sudah pasti lebih berkembang dalam pendidikan, juga dalam iman mereka.

Dari hal tersebut kami juga belajar banyak, terutama mensyukuri tentang apa yang telah kita punya. Jika dibandingkan dengan mereka, kami memiliki pemikiran bahwa mereka yang dengan keadaan kekurangan tetap terus berusaha dan bersyukur.

Sedangkan kami yang pada taraf mencukupi, masih banyak mengeluh dan kurang bersyukur. Maka, jika ada kesempatan, kami akan dengan senang hati berusaha membantu mereka lagi.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here