Memulai Hidup Baru Bersama Tuhan Yesus

0
1,249 views
Ilustrasi: A happy ending story -- akhirnya ketiga pemeran utama yakni Mawar, Kemuning, dan Xiaodan bersedia menerima kenyataan dan memulai merajut hidup baru. (Mathias Hariyadi)

Bacaan1: Ef 4:1-7. 11-13
Injil: Mat 9:9 – 13

MASIH ingat Kesebelasan Leicester, juara Liga Inggris 2015 – 2016? Perjalanan mereka bak cerita dongeng, kesebelasan tanpa bintang namun mampu menyingkirkan kesebelasan bertabur bintang.

Dari nilai market value pemain Leicester City hanya 72 juta poundsterling. Sedangkan tim kuat seperti Manchester City ada di angka 415 juta poundsterling, jauh diatas mereka.

Nama-nama seperti Kasper Schmeichel, N’Golo Kante, Riyad Mahrez, sampai Jamie Vardy, dahulu hanyalah pemain biasa, bukan berlabel bintang. Namun di tangan pelatih Cladio Ranieri mereka tampil perkasa dan menjadi Juara Liga Inggris, yang entah kapan lagi bisa terjadi.

Mereka dipandang sebelah mata namun mampu berkilau sebagai juara.

Dalam masyarakat Yahudi, seorang pemungut cukai dianggap sebagai pendosa dan sampah masyarakat.

Namun Tuhan Yesus seolah melawan arus dengan memilih Matius orang yang disisihkan orang Yahudi, untuk menjadi murid-Nya. Jelas Tuhan Yesus sedang tidak menunjukkan keberpihakan-Nya mendukung perbuatan orang berdosa.

Ditangan-Nya, Matius telah diubah dari pendosa menjadi penulis salah satu injil untuk mewartakan kabar baik Allah.

Matius menanggapi panggilan Yesus dengan komitmen tinggi pertobatan, meninggalkan zona nyaman, pekerjaannya serta hartanya. Seluruh hidupnya didedikasikan hanya untuk Tuhan Yesus sebagai salah satu rasul-Nya.

Jemaat Efesus telah dipanggil menjadi pengikut Tuhan Yesus lewat pewartaan Rasul Paulus sebagai persekutuan Kristiani. Mereka kemudian harus memelihara kesatuan itu dengan hidup “berpadanan dengan panggilan itu”. Tetap setia kepada kebenaran dan berjalan seiring sebagai satu kesatuan dengan Roh.

Panggilan Kristen meliputi pengakuan akan satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan dan satu Allah.

Tuhan Yesus bisa menggunakan siapa saja untuk mewartakan kabar baik Allah. Matius dan Rasul Paulus adalah bukti dari panggilan tersebut.

Mereka dianggap pendosa sebagai manusia, bahkan Paulus adalah mantan penganiaya murid Tuhan.

“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Pesan hari ini

Siapa saja bisa berubah, bertobat dan memulai hidup baru bersama Tuhan untuk dipakai sebagai saksi-Nya.

Dalam panggilan Kristiani penting untuk memberikan pengakuan akan satu kesatuan Roh dan satu Allah.

“Kamu memiliki kekuatan untuk mengubah apa pun, tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu. Bersatu melawan Coronavirus.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here