Jumat, 4 Maret 2016
Pekan Prapaskah III
Jumat Pertama
Hos 14:2-10; Mzm 81:6c-8a.86b-9.10-11b.14.17; Mrk 12:28b-34
Yesus bersabda, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. … Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
SEORANG ahli Taurat datang kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, “Perintah manakah yang paling utama?” Jawab Yesus, “Perintah yang paling utama ialah: Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.”
Dalam Injil hari ini Yesus Kristus mengajarkan kepada kita untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan dengan segenap kekuatan kita. Ia mengajarkan kepada kita pula untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri. Itulah hukum pertama dan kedua yang harus bergema dalam hati dan tindakan kita. Kita harus melakukannya dengan baik dalam kehidupan kita.
Sesungguhnya, mengasihi Allah dan sesama kita merupakan jiwa kesempurnaan kita. Bahkan Yesus sendiri memberi selamat kepada ahli Taurat atas pemahamannya tentang kasih itu, Yesus mengatakan kepadanya bahwa ia tidak jauh dari Kerajaan Allah.
Dalam Bulla “Misericordiae Vultus”, Paus Fransiskus mengundang kita untuk menyelenggarakan adorasi “24 jam bagi Tuhan” pada Jumat-Sabtu (04-05 Maret) ini, menjelang Minggu Prapaskah IV. Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita bersembah sujud kepada Yesus Kristus sebagai tindakan kita mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita. Kita juga mengasihi sesama dengan mendoakan mereka di hadapan Sakramen Mahakudus.
Tuhan Yesus Kristus, kami ingin dekat dengan Kerajaan Allah sebagai prioritas terbesar kami dengan mengasihi Allah dan sesama. Bantulah kami untuk menghayati perintah kasih dan menghidupinya dengan segenap kekuatan kami kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
