Menjadi Saudara dan Penolong bagi Sesama

0
1,300 views
Ilutrasi: Menolong sesama. (ist)

Senin 11 Desember 2023

  • Yes 35:1-10.
  • Maz 85:9ab-10.11-12.13-14.
  • Luk 5:17-26.

DALAM hidup di dunia ini, sebagai makhluk sosial kita tidak dapat hidup sendirian. Kita membutuhkan bantuan orang dan sebaliknya.

Berbagi kebaikan tidak harus selalu dengan kelimpahan materi atau uang, melainkan juga dalam bentuk lainnya, seperti kehadiran dan menemani sesama untuk melihat cahaya kehidupan yang benar; serta memberi perhatian bagi yang sedang kesusahan.

Ketika seseorang berbuat baik pada diri kita, mereka itu telah telah mengUrbankan apa yang ada pada diri mereka untuk kita baik itu berupa tenaga, pikiran, harta, perasaan, waktu dan lain sebagainya.

“Sore itu, saya mengunjungi sahabatku yang tengah mengalami musibah,” kata seorang bapak. “Anaknya mengalami kecelakaan yang cukup parah, hingga harus berurusan dengan rumah sakit dan pihak berwajib,” lanjutnya.

“Orang yang menabrak melarikan diri” imbuhnya. “Syukurlah bahwa masih ada orang yang baik, sehingga anakku bisa diselamatkan nyawanya,” ujar bapak itu.

“Mereka yang mengeluarkan anakku dari mobil yang ringsek dan membawa ke rumah sakit dengan mobil mereka,” sambungnya. “Mereka juga mengurusi anakku dan menghubungiku malam itu,” ujarnya.

“Mereka satu keluarga yang sebenarnya sangat buru-buru untuk resepsi pernikahan, dan karena menolong anakku mereka tidak sempat lagi menghadiri resepsi itu,” sambungnya

“Saya benar-benar bersyukur dan sangat kagum dengan keluarga yang menolong anakku. Terlebih saya bersyukur pada Tuhan yang mengutus penolong di saat yang tepat,” tegasnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: “Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan.”

Hidup kita selalu terhubung dengan umat lainnya dan juga sahabat-sahabt kita baik itu sesama yang seiman maupun yang tidak seiman.

Kita dipanggil untuk terlibat dalam kehidupan sesama. Dan kita pun harus membuka diri agar orang lain pun bisa terlibat dalam kehidupan kita, supaya kita tetap terpelihara dan semakin mengenal kemurahan serta kerahiman Tuhan.

Tidak seorang pun dari kita yang bisa hidup tanpa orang lain. pada waktu kita sakit, kita membutuhkan pertolongan orang lain, informasi dari orang lain mengenai apa yang harus dilakukan.

Pada waktu kita susah, kita menbutuhkan orang lain membantu diri kita, kita butuh doa orang lain, ketika kita jatuh dalam dosa dan kita sangat sulit untuk bangkit sendiri. Kita membutuhkan pertolongan orang lain.

Tidak seorang pun kebal terhadap percobaan, kita bisa kapan saja jatuh dalam dosa. Allah mengetahui akan hal ini sehingga Dia memberikan kita sahabat-sahabat untuk menegur dan menasIhati kita.

Ada orang-orang yang ditempatkan Tuhan untuk menolong kita dan membawa kita kembali pada Tuhan manakala kita jatuh dan tersesat di jalan yang menjauhi Allah

Bagaimana dengan diriku? Apakah aku siap bisa menjadi saudara bagi yang sedang kesusahan dan menderita?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here