Mgr. Frans Kopong Kung: Banyak Bukit di Lembata, Yang Terbaru adalah Bukit Doa (3)

0
137 views
Uskup Keuskupan Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung bersama para imam memberkati fasilitas rohani di Bukit Doa, Pulau Lembata, NTT, 28 Februari 2023. Berupa kapel dan biara Kongregasi Suster-suster Jesus Maria Joseph (SJMJ). (Stefanus Budi Handoyo/Titch TV)

PULAU Lembata di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak wilayah berupa dataran tinggi.

Pusat kotanya adalah Lewoleba. Boleh dikatakan tekstur lahan di Lewoleba ini sungguh “rata” atas datar-datar saja. Namun sedikit menuju luar kota semua penjuru mata angin, maka menjadi jelas bahwa Pulau Lembata di NTT ini punya banyak dataran tinggi.

Bukit Cinta

Orang lokal sudah lama mengenai apa dan bagaimana itu Bukit Cinta. Inilah sebuah sebuah kawasan dataran tinggi yang paling ngetop di Pulau Lembata.

Karena dari puncaknya, orang bisa menyaksikan panorama pemandangan alam berupa gugusan gunung-gunung dan laut di titik horizon. Juga wilayah perbukitan di sisi kanan-kirinya.

Kapel Bukit Doa di Pulau Lembata, NTT, yang diberkati Uskup Mgr. Fransiskus Kopong Kung, 28 Februari 2023. (Titch TV/Stefanus Budi Handoyo)

Bukit Indah dan Bukit Doa

Lainnya adalah Bukit Indah. Di sinilah berlokasi Rumah Sakit Bukit Lewoleba. Disebut di sini dengan kata “bukit”, karena lokasinya rumah sakit milik Keuskupan Larantuka ini ada di puncak sebuah dataran tinggi.

Yang pasti, tidak jauh dari Bukit Cinta ada satu bukit yang kini ngetop. Namanya Bukit Doa.

Di sini disebut dengan kata “doa”. Karena di lokasi dataran tinggi ini tengah dikembangkan konsep lokasi destinasi wisata spiritual.

Sekarang ini, Bukit Doa sudah dilengkapi dengan fasilitas rohani berupa kapel dan bangunan calon biara Kongregasi Suster-suster Jesus Maria Joseph (SJMJ).

Bangunan calon biara Kongregasi Suster-suster Jesus Maria Joseph (SJMJ) yang akan mengisi lahan di bawah kapel di Bukit Doa, Pulau Lembata, NTT, 28 Februari 2023. (Titch TV/Stefanus Budi Handoyo)

Nah, dua fasilitas rohani di Bukit Doa inilah yang di akhir bulan Februari 2023 lalu, mendapat atensi besar. Tidak hanya dari Keuskupan Larantuka saja. Tapi juga dari Pemda Kabupaten Lembata.

Yang menarik, sejumlah donatur dari Jakarta dan Tangerang juga menyempatkan hadir di Bukit Doa Lembata ini. Karena mereka inilah yang secara mandiri membantu proses pembangunan kapel Bukit Doa di Lembata ini.

Bacaan Pertama dari Kitab Nabi Yesaya disampaikan Sr. Lucia SJMJ dalam perayaan ekaristi pemberkatan kapel, tabernakel, dan bangunan biara Kongregasi Suster-suster Jesus Maria Joseph (SJMJ) di Bukit Doa, Lembata, NTT, 28 Februari 2023. (Stefanus Budi Handoyo)

Fasilitas rohani di Bukit Doa

Uskup Keuskupan Larantuka sungguh berharap, keberadaan dua fasilitas rohani di Bukit Doa ini semakin memperkokoh Bukit Doa sebagai kawasan wisata spiritual di Pulau Lembata, NTT.

Disampaikan saat Mgr. Fransiskus Kopong Kung bersama para imam Keuskupan Larantuka memberkati kapel dan biara Susteran SJMJ di lokasi Bukit Doa, 28 Februari 2023 lalu.

Setelah sekian banyak bukit telah lama eksis di Pulau Lembata, maka nama “Bukit Doa” merupakan nama bukit terbaru. Pastinya, Bukit Doa ini nantinya akan mampu mengatrol popularitas Pulau Lembata.

Tidak hanya sebagai tujuan destinasi wisata bahari dan alam.

Lebih dari itu, di Bukti Doa Pulau Lembata inilah para wisatawan bisa tamasya alam sekaligus bisa berdoa bersama para suster biarawati SJMJ yang mendiami kawasan dataran tinggi ini. (Berlanjut)

Baca juga: Kapel dan Biara SJMJ Jadikan Bukit Doa Lembata Kian Lengkap sebagai Destinasi Wisata Spiritual (2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here