OMK Berprestasi: Wakili Kalbar, Natalie Desta Juara IV di Ajang Duta Nasional Mahasiswa Insipratif 2021

0
519 views
Natalie Desta Arya Privanty di Danau Danau Balek Angin Sungai Jemelak Sintang yang memenangkan lomba fotografi di ajang Jemelak Expo 2019. (Dok. Desta)

NAMA lengkapnya adalah Natalie Desta Arya Privanty. Gadis asal Kabupaten Sintang di Provinsi Kalbar ini akhirnya berhasil meraih juara 4.

Ia ikut lomba mewakili Provinsi Kalimantan Barat di ajang Duta Nasional Mahasiswa Inspiratif 2021.

Lomba ini diselenggarakan oleh Komunitas “Kita Beraksi” dengan fokus program pengembangan Pemuda di Indonesia.

Kali ini, ajang lomba yang baru saja digelar itu mengusung tema “Semangat Karya, Kolaborasi Pemuda Berdampak”.

Desta yang akrab dengan habitat Danau Balek Sungai Jemelak di Sintang ini lahir di bulan Desember 2003.

Ia anak Priyanto Ambi yang biasa disapa akrab dengan nama panggilan Unyai. Ayahnya ini pernah menyabet juara sebagai vokalis terbaik di event free style musik Sintang saat dia bergabung dalam Grup Longlat Band Akcaya 1 pimpinan Tino Studio BJMB Bujang Jemelak.

Sementara, ibu kandungnya bernama Falentina Yesi, aslinya berasal dari Sejiram Kapuas Hulu.

Natalie Desta Arya Privanty, mahasiswa calon bidan dari Keuskupan Sintang, Kalbar, yang kini masih studi di Akademi Bidan Santa Benedicta Pontianak. (Dok. Desta)

Saat ini, keluarga ini merupakan anggota umat Lingkungan Santo Andreas Paroki Kristus Raja Katedral Keuskupan Sintang. Mereka berdomisili di Perumahan Akcaya 1, Kelurahan Akcaya, Sintang, Kalbar.

Ajang perlombaan

Malam puncak pemilihan Duta Nasional Mahasiswa Inspiratif 2021 berlangsung secara daring tanggal 28 Oktober 2021 tahun lalu.

Ada 136 peserta yang bersaing dari 34 perwakilan provinsi se-Indonesia untuk merebutkan gelar predikat sebagai Duta Nasional Mahasiswa Inspiratif dan Duta Kreatif Mahasiswa Inspiratif 2021.

Saat mengikuti bimbingan debat paparan berbahasa Indonesia untuk tingkat Provinsi Kalbar. (Dok. Desta)

Desta, alumnus SMA Katolik Panca Setya Sintang tahun 2021, mengatakan dari Provinsi Kalimantan Barat ada empat mahasiswa terpilih hasil seleksi tingkat provinsi.

Mereka adalah:

  • Ya’m Andriyan Wijaya dari Untan Pontianak;
  • Hiifsila Bintang Fotuna dari Untan Pontinak;
  • Muhamad Igbal dari Untan Pontianak;
  • Natalie Desta Arya Privanty dari Akademi Bidan Santa Benedicta Pontianak.

Karya tulis dan proses seleksi

Untuk memenuhi persyaratan lomba dengan menulis esai, maka Desta mengambil tema aktual dan menarik tentang pemberdayaan perempuan dalam budaya patriakal.

Artikel esainya diberi judul “Aku Terlahir Menjadi Pemberontak dalam Sangkar Patriaki”.

Menurut aktivis Komunitas OMK (Orang Muda Katolik) dan Misdinar Paroki Kristus Raja Katedral Sintang ini, kegiatan ajang lomba diawali dengan seleksi berkas kepada setiap peserta.

Caranya dilakukan dengan mencantumkan apa saja terobosan dan latar belakang kegiatan sosial kemasyarakatan yang pernah diikuti peserta.

Berpartisipasi dalam kegiatan OMK Paroki Katedral Sintang di komplek Seminari Menengah Menyurai Sintang, Kalbar. (Dok. Desta)

Isu kesetaraan jender

Berikutnya, peserta mempresentasikan karya masing-masing melalui video tentang kegiatan lainnya.

Hasilnya dikumpulkan untuk dibuat dalam sebuah buku bersama yang isinya menggambarkan kisah inspiratif peserta dari setiap provinsi.

Inti esai Desta berkisah tentang bagaimana ketidakadilan yang selama ini masih diderita kaum hawa selama ini.

Dalam esainya, Desta menggambarkan di dalam dirinya telah tumbuh dan berkembang keprihatinan sekaligus dambaan agar dirinya terus menyuarakan pentingnya perubahan.

“Sampai keadilan dalam tatanan sosial yang mengakui hak-hak kaum perempuan itu datang,” kata Desta.

“Saya pernah mendampingi teman-teman yang menjadi korban ketidakadilan dengan cara menjadi pendengar sebaya dan membantu mereka untuk sampai pada titik bahwa mereka dianggap ada. Ini terjadi berkat doa bapak ibu rekan teman,” terangnya.

Desta (tengah) bersama kolega Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Gereja Katedral Sintang, Kalbar. (Dok. Desta)
Sekali waktu menjadi anggota misdinari di Gereja Katedral Sintang, Kalbar. (Dok. Desta)

Puji Tuhan, tegasnya, isu tentang kesetaraan jender itu akirnya diangkat menjadi isu nasional saat ini.

“Kami berempat telah mewakili Provinsi Kalbar. Dan saat ini, kami tengah mempersiapkan kegiatan untuk teman-teman di Kalbar,” tambah pemilik foto indah yang pernah memenangkan lomba fotografi di ajang Jemelak Expo 2019.

Ia sangat bangga dengan jepretan fotonya di Danau Balek Angin Sungai Jemelak Sintang. Ia juga hepi ketika saat ini sudah aktif di Komunitas “Female In Action” dengan fokus pada pemberdayaan perempuan.

Kepada seluruh muda-mudi Kalbar khususnya dan Indonesia pada umumnya, agar mereka dapat mengembangkan aktualisasi diri dalam setiap bidang sesuai bakat, minat, talentanya masing-masing.

“Jangan pernah takut, minder untuk melawan arus dunia yang terus mengalir di era teknologi digital saat ini. Percayalah, Tuhan akan memberi yang terbaik.

Mari kita buat aktivitas positif demi masa depan Gereja dan negara,” demikian harapan Desta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here