Paus Leo XIV bersama Ordo Fratrum Sancti Augustini atau OSA (62)

0
449 views
Uskup Terpilih Keuskupan Timika Papua Mgr. Bernard Baru OSA bersalaman dengan mendiang Paus Fransiskus, sementara Prior General Ordo OSA Pater Robert Francis Prevost OSA menyaksikan dari dekat peristiwa ini di Vatikan. Mulai Kamis 8 Mei 2025, Kardinal Robert Francis Prevost OSA menjadi Paus Leo XIV. (Arsip Vikariat OSA A"Totus Tuus" Papua-Indonesia)

KITA semua telah menyaksikan bahwa Paus baru -Paus ke-267- adalah Kardinal Robert Francis Prevost OSA. Ia mengambil nama Paus Leo XIV. Ia dipillih pada hari kedua sidang Konklaf.

Beliau lahir pada tanggal 14 September 1955 di Chicago, Illinois, dari pasangan suami-isteri bernama Louis Marius Prevost, keturunan Perancis-Italia, dan Ny. Mildred Martínez, keturunan Spanyol. Ia memiliki dua saudara laki-laki, Louis Martín dan John Joseph.

Beliau bertahun-tahun lamanya bekerja pastoral dengan menjadi seorang misionaris di Peru. Kemudian, ia diangkat menjadi Uskup Keuskupan Chiclayo, Peru, sebelum dipanggil oleh Paus Fransiskus untuk menjadi Kepala Dikasteri untuk Para Uskup di Vatikan.

Paus Leo XIV saat masih menjabat Uskup di sebuah Keuskupan di Peru, Amerika Latin, menikmati suasana naik di atas pelana seekor kuda. (Ist)

Catatan tentang sosok Paus Leo XIV

Siapa dia dan apa kiprahnya selama ini tersebar luas di media-media. Saya hanya ingin memberi catatan pribadi di bawah ini.

Pada tahun 1982 beliau menamatkan studi masternya di Catholic Theological Union (CTU), yakni suatu sekolah teologi, hasil peleburan beberapa seminari tinggi milik 20-an Ordo/Tarekat religius di Amerika Serikat. Beberapa tarekat religius di Amerika Serikat mengalami penurunan sangat drastik dalam jumlah anggotanya. Termasuk makin sedikit pemuda mau masuk seminari untuk menjadi imam.

Pada 1983 silam, saya memulai tugas pengutusan dari Tarekat MSC Provinsi Indonesia untuk studi teologi spiritualitas di perguruan tinggi yang sama dan diwisuda pada Mei 1986. Jadi, betapa sungguh bahagia penulis bahwa ternyata kami berdua ini sama-sama alumni dari perguruan tinggi yang sama.

Sebagai Uskup di sebuah Keuskupan di Peru, Amerika Latin, Mgr. Robert Francis Prevost OSA datang mengunjungi kawasan permukiman penduduk yang tergenang banjir. (OSA Vikariat “Totus Tuus” Papua-Indonesia)

Yang pertama dari AS dan pertama dari Ordo OSA

Dia merupakan Paus pertama dari Ordo Saudara-Saudara Santo Agustinus (Ordo Fratrum Sancti Augustini) yang biasa disingkat OSA. Ketika menjadi Pemimpin Tertinggi OSA kurun waktu tahun 2001-2013, ia beberapa kali pernah mengunjungi para konfrater OSA di Papua. Para Agustinian ini antara lain berkarya di Sorong, Manokwari, Abepura. Para Suster OSA yang berbasis di Ketapang, Kalbar, juga berkarya di beberapa keuskupan di Kalimantan, Jawa, dan Papua.

Bahkan Mgr. Muninghoff OSA -juga seorang Agustinian- pernah berkarya sebagai prelatus di Keuskupan Jayapura, Papua.

Sekitar tahun 2009-2010 saya pernah diundang oleh Pemimpin OSA Vikariat Papua-Indonesia yakni Pastor Bernard Baru OSA untuk memberikan retret tahunan kepada para anggota OSA (imam, frater, suster) di Papua. Retret diadakan di rumah formasi OSA di Abepura, Jayapura. Adapun Pater Bernard Baru OSA oleh mendiang Paus Fransiskus resmi diangkat menjadi Uskup Keuskupan Timika tanggal 8 Maret 2025 .

Tanggal 14 Mei 2025 pekan depan ini, ia akan menerima tahbisan episkopalnya menjadi uskup.

Ditemani almarhum Pater Tromp OSA (kiri), imam misionaris Agustinian dari Belanda, tahun 2003 selaku Prior General (Pemimpin Umum) Ordo OSA Pater Robert Francis Prevost OSA (kanan) datang menunjungi karya para imam OSA di Sorong, Papua Barat. (OSA Vikariat “Totus Tuus” Papua-Indonesia via Titcj TV)
Dalam kapasitasnya sebagai Pemimpin Umum (Prior General) Ordo Santo Agustinus (OSA) Pater Robert Francis Prevost tahun 2023 silam datang mengunjungi Indonesia dan bahkan sampai ke Sorong dan Manokwari, Papua Barat. (OSA Vikariat “Totus Tuus” Papua-Indonesia)

Teman baik seorang Agustinian dari Filipina

Ketika saya bertugas sebagai salah satu anggota Pimpinan Umum MSC di Roma (September 1993 sampai Februari 2006) -sekitar tahun 1998- bersama dengan Pater Filoteo Pelingon MSC (Ekonom Umum MSC di Roma) saya pernah diundang oleh seorang imam OSA Filipina.

Kami berdua diajak masuk ke kompleks Kota Vatikan untuk bisa mengunjungi beberapa bagian istana Vatikan. Taruhlah itu seperti kapel resmi Paus, sankristi Paus, Ruang Ratapan (sala di pianto), Kapel Sistina, sala (Ruang) Clementina dan menaiki lift Paus.

Ketika itu, Kepala Sakristi (Sakristan) Kepausan adalah seorang imam OSA dari Spanyol. Ia antara lain menyebutkan bahwa sudah menjadi tradisi selama lebih dari 200 tahun terakhir bahwa Sakristan yang selalu dipercayakan mengurus Sankristi Kepausan selalu seorang imam dari Ordo Augustinian.

Ki-ka: Penulis bersama dua teman akrab; satunya seorang pater ekonom Tarekat MSC (tengah) dan lainnya seorang imam Agustinian dari OSA Provinsi Filipina. (Dok. Romo Yance Mangkey MSC)

Untuk itu di dekat Sakristi Kepausan maka tinggallah sejumlah Augustinian di satu komunitas. Rumah komunitas mereka ada di sebelah kiri Lapangan Santo Petrus, menghadap Basilika. Di situ ada komunitas dan Rumah Pusat OSA di mana Pater Robert Francis Prevost pernah tinggal dan memimpin Ordo Santo Agustinus selama 12 tahun.

Bagi saya semuanya itu tidak hanya merupakan suatu perjumpaan yang penuh kesan, tetapi suatu pengalaman penuh rahmat.

Jakarta, 9 Mei 2025

J. Mangkey MSC

Baca juga: Paus Leo XIV pernah sampai Papua, Indonesia (61)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here